Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Akan Temui FAA Pekan Ini

Kementerian Perhubungan akan menemui otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration di Washington D.C. pada awal pekan ini guna menindaklanjuti hasil evaluasi keselamatan penerbangan Indonesia.
Ilustrasi/flickr.com
Ilustrasi/flickr.com

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan akan menemui otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration di Washington D.C. pada awal pekan ini guna menindaklanjuti hasil evaluasi keselamatan penerbangan Indonesia.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Mohammad Alwi mengatakan dirinya bersama Direktur Jenderal Perhubungan Udara akan berada di Washington D.C. mulai 18 Juli hingga 22 Juli 2016. “Jadi kami diundang oleh FAA untuk datang ke Washington D.C. guna merapatkan kategori I itu. Jadi, untuk saat ini, kami belum bisa menyampaikan update terbaru. Tapi yang pasti, seluruh action plan sudah dijalani,” katanya di Jakarta, Minggu (17/07).

Alwi menegaskan Kemenhub tidak tahu secara pasti apakah hasil evaluasi FAA tersebut nantinya akan juga diumumkan dalam pertemuan tersebut. Pasalnya, prosedur internasional seringkali berjalan cukup pelik. Namun yang pasti, lanjutnya, sebanyak 283 temuan FAA terkait keselamatan penerbangan Indonesia telah seluruhnya diperbaiki, dan Kemenhub pun sudah mengirimkan hasil evaluasi tersebut kepada FAA.

“Internasional [pengakuan FAA] itu enggak segampang yang dibayangkan, pelik itu, tapi kita tetap akan terus berjuang. Mudah-mudahan hasilnya bisa seperti Eropa kemarin, dimana hasil perbaikan kami itu satisfied,” tuturnya. Seperti diketahui, FAA sebelumnya menempatkan Indonesia ke dalam kategori 2 atau tidak aman sejak 2007. Akibat hal tersebut, seluruh maskapai Tanah Air dilarang terbang di atas wilayah udara Negeri Paman Sam tersebut.

Kategori 2 FAA menandakan otoritas penerbangan sipil belum melakukan pengawasan keselamatan operator angkutan udara sesuai dengan standar pengawasan keselamatan minimum yang ditetapkan International Civil Aviation Organization (ICAO). Kemudian, kategori 1 FAA menandakan otoritas penerbangan sipil telah melakukan pengawasan keselamatan operator angkutan udara sesuai dengan standar pengawasan keselamatan minimum yang ditetapkan ICAO. Sejalan dengan itu, Alwi menambahkan Kemenhub juga berencana untuk bertemu dengan Presiden ICAO Olumuyiwa Benard Aliu di Montreal Kanada, usai menyelesaikan pertemuan dengan FAA.

“Setelah dari Washington, kita juga akan sekalian ke Montreal untuk meeting bersama Presiden ICAO untuk membicarakan rencana kami menjadi salah satu Anggota Dewan ICAO periode 2016-2019,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati menilai didapatkannya review FAA kategori 1 akan memberikan dampak positif bagi industri penerbangan nasional, terutama bagi para maskapai.

“Tentunya ekspansi maskapai kita ke Amerika Serikat itu menjadi terbuka. Bahkan, Eropa juga kemungkinan besar mencabut larangan terbang bagi sebagian besar maskapai kita untuk terbang di atas negara-negara Eropa,” tuturnya. Arista juga memperkirakan jumlah penumpang internasional akan lebih banyak menggunakan pesawat dari maskapai dalam negeri. Tentunya, hal itu selaras dengan rencana pemerintah yang ingin menggenjot jumlah wisman.

Meski begitu, dia juga mengingatkan agar pemerintah tetap konsisten dalam meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi udara, terutama bandara. Apabila tidak, upaya pemerintah menggenjot jumlah wisman akan menjadi sulit. Sekretaris Jenderal Indonesia National Carriers Association (INACA) Tengku Burhanuddin menilai sudah waktunya pemerintah untuk meningkatkan peringkat keselamatan penerbangan nasional FAA dari kategori 2 menjadi kategori 1.

“Masa negara-negara tetangga kita seperti Singapura, Malaysia, atau Filipina sudah bisa mendapatkan peringkat FAA kategori satu. Sementara kita, masih tertahan di peringkat FAA kategori 2,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper