Bisnis.com, JAKARTA—Pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Hululais di Kabupaten Lebong, Bengkulu terancam mundur pengoperasiannya lantaran terjadi longsor.
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) selaku pengembang proyek melalui sekretaris perusahaannya Tafif Azimudin mengatakan, bahwa bencana longsor yang terjadi di Hululais telah merusak tiga sumur panas bumi miliknya. “Tentu ini akan memundurkan realisasi proyek,” kata Tafif dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (13/7).
Adapun proyek ini terletak di terletak di Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu yang berjarak sekitar 180 km dari kota Bengkulu. Melalui project Hululais, PGE diharap mampu menyumbang listrik sebesar 1x55 MW pada Januari 2018 dan tambahan 1x55 MW pada Desember 2019.
Berdasarkan catatan Bisnis, PGE telah sukses bor sumur panas bumi terdalam di Indonesia, dengan kedalaman akhir mencapai 3.203 meter kedalaman ukur (mku) di Hululais. Sumur HLS-E/1 ini tajak pertama kali pada 28 November 2015 menggunakan rig PDSI type N110/M3-28 dan dinyatakan selesai pada 12 Maret 2016, sesuai target yang telah ditetapkan.
Sumur geothermal terdalam di Indonesia sebelumnya adalah sumur AWI 9-9 di lapangan panas bumi Gunung Salak dengan kedalaman akhir mencapai 3170 mku.