Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Broker Properti Catat Peningkatan Penjualan 40%

Kalangan broker mencatat terjadi peningkatan penjualan rumah sekitar 40% di kuartal II/2016
Foto ilustrasi perumahan. / Bisnis Rahman
Foto ilustrasi perumahan. / Bisnis Rahman

Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan broker mencatat peningkatan transaksi rumah sekitar 40% sepanjang kuartal kedua tahun ini dibandingkan kuartal sebelumnya. Penjualan diyakini akan meningkat pesat di semester kedua.

Sekretaris Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Pranowo Lukito mengatakan, tawar-menawar rumah sudah mulai aktif di pasar saat ini meskipun di tengah momen Bulan Ramadhan dan persiapan tahun ajaran baru.

“Sekarang sudah lumayan ada pergerakan, banyak yang menelpon untuk bertanya maupun transaksi. Kalau di kuartal satu dulu misalnya terjual 10 unit, sekarang sudah bisa 14 unit. Sudah ada pertumbuhan 40%,” katanya melalui sambungan telepon, dikutip Senin (11/7/2016).

Pranowo mengatakan, biasanya penjualan properti akan meningkat signifikan di semester kedua tiap tahun sebab orang tidak lagi memikirkan soal liburan maupun biaya pendidikan.

Dirinya meyakini, hal yang sama pun akan terjadi tahun ini. Apalagi, momen Lebaran tahun ini sudah selesai di awal semester kedua.

Menurutnya, peningkatan penjualan di semester kedua dapat mencapai 75% hingga 80% lebih tinggi dibandingkan semester pertama.

Di tahun ini, peningkatan diperkirakan dapat lebih tinggi lagi mengingat sudah ada kepastian terkait keputusan pengampunan pajak atau tax amnesty. Investor yang selama ini enggan atau kuatir untuk membelanjakan uangnya yang belum terlaporkan kini dapat melaporkan dan berinvestasi.

Di sisi lain, pembangunan rumah oleh pemerintah pun umumnya baru selesai di semester kedua juga. Hingga akhir Juni lalu, belum ada realisasi rumah pemeritah, baik pusat maupun daerah, yang menjadi bagian dari program sejuta rumah.

Rumah pemerintah tersebut mencakup rumah khusus, rumah pembangunan baru, rumah susun sederhana sewa, rumah transmigrasi dan rumah oleh pemerintah daerah.

Sementara itu, dari pengembang dan swadaya oleh masyarakat baru mencapai 114.002 unit atau hanya sekitar 11%  dari target sejuta rumah tahun ini.

Berdasarkan rekapitulasi data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, jumlah tersebut terdiri atas 75.456 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 38.646 unit rumah non-MBR.

Targetnya, tahun ini dapat terbangun 700.000 rumah MBR dan 300.000 rumah komersial atau non-MBR.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus masih optimis target sejuta rumah akan terealisasi tahun ini, meski hingga semester pertama baru 11% yang terbangun. Adapun realisasi program sejutar rumah tahun lalu mencapai 70%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper