Bisnis.com, JAKARTA—PT Langgeng Makmur Perkasa tengah menyasar pengembangan properti residensial di 30 lokasi dengan mengusung konsep unik dan inovatif.
General Manager Marketing PT Langgeng Makmur Perkasa (LMP) Andreas Irwan Herwanto mengatakan, perusahaannya telah menguasai sekitar 30 lokasi di Jawa dan luar Jawa melalui akuisisi lahan maupun kerjasama dengan mitra pemilik lahan.
Menurutnya, kedua stratagi tersebut digunakan bersamaan agar waktu dan dana untuk investasi menjadi lebih efektif. LMP akan terus memantau situasi pasar dan potensi di tiap wilayah untuk selanjutnya memutuskan proyek yang akan diluncurkan lebih dahulu.
Sejauh ini, proyek yang telah dibangun oleh LMP yakni menara apartemen Student Castle di Yogyakarta. Meski mengawali kiprahnya dengan produk apartemen, tuturnya, LMP berencana untuk merambah rumah tapak dan resort.
“Di pipe line kita ada 30-an proyek, tetapi kita akan lihat mana yang feasible untuk diluncurkan lebih dahulu dan mana yang bisa ditunda. Ada bahkan yang akhirnya kita lepas sebelum dikembangkan karena ada yang mau membeli lahan kita dengan harga yang menguntungkan,” katanya kepada Bisnis, dikutip Jumat (1/7/2016).
Saat ini, LMP tengah memulai pembangunan Wismaya Residence, Bekasi, berupaya apartemen dua menara dengan total 2.317 unit di atas lahan 1,1 hektar. Apartemen yang dipasarkan dengan harga Rp14 juta per m2 tersebut kini telah terserap sekitar 30% sejak penjualan perdana Juni 2015.
Senior Marketing Manager LMP Iwan Risdianto mengatakan, proyek tersebut dilengkapi dengan trobosan berupa edutainmen park atau taman bermain sekaligus belajar seluas 670 m2 bagi anak-anak. Taman tersebut dibagi dalam lima zona yakni zona agriculture, budaya, sejarah, iptek, dan opentheatre.
“Ini pertama di Bekasi. Harapannya anak-anak yang tinggal di apartemen tetap memiliki tempat bermain dan sekaligus berinteraksi serta belajar. Karena problem anak-anak perkotaan ketika tinggal di apartemen, tempat bermainnya tidak ada lagi,” katanya.
Progres konsturksi proyek ini kini baru 4,5%, atau masih pada tahap pemancangan tiang. LMP menargetkan di sisa tahun ini dapat memasarkan hingga 50% dari total unit yang ada. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2018.
Di akhir tahun ini, LMP juga berencana meluncurkan proyek apartemen baru di Bandung. Andreas cukup otimistis produk tersebut dapat terserap pasar mengingat tingginya potensi pasar di Bandung. Proyek tersebut direncanakan akan menjadi icon baru Bandung sebab berada di pusat kota Bandung.
“Bandung ini seperti Jakarta kedua sebab tiap akhir pekan banyak orang Jakarta yang ke sana karean banyak wisata kuliner dan lainnya. Kita berharap bisa terserap, tetapi target kita tetap terutama orang Bandung,” katanya.
Produk tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 1 hektar dengan total 500 unit dalam satu menara. LMP hanya akan membangun satu menara dengan tinggi hanya belasan lantai.
Selain Bandung, produk apartemen berikutnya yang akan dikembangkan adalah di Yogyakarta. Iwan mengatakan, prospek apartemen di Yogyakarta saat ini sangat menjanjikan. Pasar Yogyakarta bahkan masih berminat terhadap produk dengan harga Rp17 juta per m2.