Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jonan: Perusahaan Otobus Harus Selesai Lakukan Pembenahan Minggu Ini

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menargetkan pembenahan bus-bus Antar Kota Antar Provinsi yang tidak laik selesai minggu ini.
Bus AKAP/Antara
Bus AKAP/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menargetkan pembenahan bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang tidak laik selesai minggu ini.

Jonan mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kelaikan bus-bus AKAP hingga sekitar 80% sampai hari ini dari sekitar 14.000 lebih bus yang ada. Dia menuturkan, pemeriksaan kelaikan bus AKAP merupakan kewajiban kementerian perhubungan.

“Kalau kurang harus dibenahi dan sebagainya. Pokoknya, targetnya [pembenahan] minggu ini harus selesai,” kata Jonan, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Dia menambahkan bus-bus AKAP tersebut tidak dapat melakukan perjalanan ke tempat tujuan jika belum melakukan pembenahan yang harus dilakukan.

Selain itu, dia melanjutkan, pihaknya saat ini juga telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap sarana moda transportasi udara sekitar 550 sarana, laut sekitar 1.605 termasuk kapal penyeberangan, dan 337 lokomotif serta sekitar 1.500 kereta.

Adapun terkait dengan pemeriksaan prasarana, dia mengungkapkan, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 35 bandara, 52 pelabuhan, 14 pelabuhan penyeberangan, hampir 100 stasiun, dan 48 terminal bus yang menjadi fokus operasi lebaran.

Secara terpisah, hasil rekapitulasi kegiatan pemeriksaan kelaikan bus-bus AKAP oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menunjukkan, jumlah kendaraan bus tidak lulus pemeriksaan mencapai 75% atau sekitar 1.569 kendaraan.

Adapun jumlah kendaraan lulus pemeriksaan hanya mencapai 523 kendaraan dari 2.092 kendaraan yang diperiksa atau sekitar 25%.

Pemeriksaan tersebut, masih berdasarkan hasil rekapitulasi BPTJ, dilakukan di terminal-terminal dan pool atau garasi perusahaan otobus sejak 6 Juni 2016 sampai dengan 25 Juni 2016.

Menanggapi masih banyaknya bus-bus AKAP yang tidak laik, Dewan Transportasi Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menuturkan, kondisi tersebut merupakan gambaran buruk transportasi umum Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper