Bisnis.com, JAKARTA - Direktur pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menyatakan, kebutuhan BBM menjelang libur hari raya Idul Fitri 1437 H akan mengalami lonjakan permintaan.
Estimasi puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 dimana kebutuhan diperkirakan akan naik mencapai 50%.
Selama periode H-15 hingga H+15 lebaran naik dengan besaran masing-masing premium naik 15% dari rata rata normal 71.906 KL menjadi 82.496 KL.
Namun konsumsi solar diperkirakan akan turun 12% dari rata-rata harian normal 35.173 KL menjadi 31.118 KL seiring dilarangnya truk-truk beroperasi, kecuali mengangkut sembako.
"Begitu pun dengan kebutuhan BBM di lokasi wisata yang meningkat hingga 20%", jelas Bambang dalam rilisnya, Jumat (24/6).
Berikut rincian di sejumlah wilayah:
1. TBBM Bandung Group Ujung Berung (beroperasi sejak 21 Maret 1987)
- Jalur penerimaan BBM-nya melalui:
Jalur pipa Cilacap-Bandung I: panjangnya 258,9 kilometer, volume isi pipanya 13.783 kiloliter, dan flowrate pemompaannya rata-rata 160 kiloliter/jam.
Jalur pipa Cilacap-Bandung II: panjangnya 258,9 kilometer, volume isi pipanya 28.296 kiloliter, dan flowrate pemompaannya rata-rata 300 kiloliter/jam.
- Memiliki 14 tangki timbun BBM, masing-masing:
a. 4 tangki pertamax (17.473 kiloliter),
b. 2 tangki pertalite (12.189 kiloliter),
c. 3 tangki premium (33.620 kiloliter),
d. 3 tangki solar (33.058 kiloliter).
e. 1 tangki Fatty Acyd Methyl Ester (FAME) (822 kiloliter)
f. 1 tangki Filling Shed (FS) (797 kiloliter)
- Jangkauan area penyaluran BBM: Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, Kota/Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Purwakarta.
2. TBBM Cikampek
- Terletak di Dusun Babakan Bogor, Desa Dawuan Barat, Kec. Cikampek, Kab. Karawang.
- Mulai beroperasi sejak 2006, TBBM Cikampek adalah unit usaha PT Pertamina (Persero) yang ber-KSO (Kerja Sama Operasi) dengan PT Patraniaga.
- Penerimaan BBM di TBBM Cikampek berasal dari TBBM Balongan melalui jalur pipa 16 inch sepanjang 215 kilometer dengan pemompaan multi-grade.
- Terdapat dua jalur penerimaan BBM, yaitu: jalur TBBM Balongan ke TBBM Plumpang (via TBBM Cikampek) serta jalur TBBM Balongan.
- Memiliki 12 tangki timbun BBM, masing-masing:
a. 4 tangki premium (42.435 kiloliter)
b. 3 tangki solar (26.085 kiloliter)
c. 2 tangki pertamax (20.287 kiloliter)
d. 2 tangki pertalite (5.228 kiloliter)
e. 1 tangki fatty acid methyl eter (FAME) atau biodiesel (483 kiloliter).
- Penyaluran BBM di filling shed TBBM Cikampek menggunakan 31 loading arm (LA), masing-masing: 12 LA premium, 6 LA pertamax, 11 LA solar, dan 2 LA FAME.
- Jangkauan area penyaluran BBM: Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Subang.
Untuk memantau ketersediaan BBM di beberapa TBBM, hingga pengiriman BBM ke titik serah, PT Pertamina (Persero) telah menerapkan sistem monitoring teknologi informasi terintegrasi, yaitu Sistem Informasi Manajemen Supply dan Distribution (SIMSND).
Dengan sistem tersebut, maka jumlah stok dan pengiriman BBM melalui mobil tangki ke Stasiun Pengiriman Bahan Bakar Umun (SPBU) dapat tepat waktu, tujuan dan jumlah.
Sementara itu, untuk mengamankan pasokan BBM, telah disiapkan juga Tim Satgas TBBM serta mempersiapkan SPBU kantong, yaitu SPBU yang ditunjuk sebagai mobil tangki berisi BBM yang akan dikirimkan ke SPBU stok kritis di area terdekat untuk mengantisipasi hambatan distribusi akibat kemacetan lalu lintas.
"Pada saat macet, pasokan BBM dikirim dari arah sebaliknya (counter flow). Sedangkan untuk antisipasi kondisi darurat, telah disiapkan Pertamax 5 liter dalam kemasan. Pertamax kemasan ini diantarkan melalui sepeda motor dan sepeda, serta ditempatkan di jalan jalan tol. Pertamina akan bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk memastikan hal tersebut berjalan baik", sebut Bambang.