Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalur Penerbangan Selatan, Kemenhub Tunggu Jawaban Kemenkopolhukam

Kementerian Perhubungan masih belum menerima jawaban dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan terkait waktu operasi penggunaan jalur selatan Jawa untuk penerbangan sipil.
Pesawat Garuda Indonesia/JIBI-Nurul Hidayat
Pesawat Garuda Indonesia/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perhubungan masih belum menerima jawaban dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan terkait waktu operasi penggunaan jalur selatan Jawa untuk penerbangan sipil.

Direktur Navigasi Penerbangan Kemenhub Novie Riyanto mengatakan Kemenhub sebenarnya sudah memberikan surat kepada Kemenkopolhukam terkait waktu operasi. Namun, hingga saat ini, masih belum ada jawaban.

"Jalurnya itu sudah ada, tapi jam berapa diaktifkannya itu belum dijawab. Nanti akan kami surati lagi karena hal ini seharusnya sudah clear sebelum Lebaran nanti. Setelah itu baru masuk ke tahap berikutnya," katanya di Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Novie menambahkan bahwa kepastian jalur dan waktu operasi di selatan Jawa tersebut harus sudah rampung Juni ini. Dengan demikian, kesepakatan jalur dan waktu operasi tersebut nantinya akan diikat secara hukum melalui peraturan presiden.

Dia menjelaskan bahwa jalur yang disepakati Kemenhub dan TNI Angkatan Udara untuk digunakan penerbangan sipil, yakni 70 mil di bawah Madiun. Menurutnya, jalur itu sudah cukup bagi TNI AU untuk menjaga keamanan wilayah udara.

"Jadi, kira-kira pesawat itu ketika masuk jalur selatan dia harus 70 mil di bawah Madiun. Itu sudah sepakat. 70 mil itu safe buat mereka [TNI]. Artinya itu aman karena apabila ada intruders jarak tersebut masih memberikan waktu untuk mereka bereaksi," ujarnya.

Sementara itu mengenai jadwal pengoperasian, Kemenhub mengajukan waktu penerbangan sipil antara pukul 05.00 sampai 19.00 WIB. Hal tersebut bertujuan agar jalur selatan berjalan optimal, dan benar-benar dapat menjadi alternatif jalur utara Jawa yang sudah padat.

Sejalan dengan itu, Novie menuturkan bahwa pemanfaatan jalur selatan Jawa untuk penerbangan sipil pun sebagai salah satu upaya pemerintah guna mengantisipasi pembukaan bandara baru di Kulonprogo, Yogyakarta ke depan.
"Dengan pengoperasian bandara itu nanti, lalu lintas penerbangan sipil dari barat ke timur, dan sebaliknya bakal meningkat karena kapasitas bandara yang lebih besar juga," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengaku maskapai masih menunggu rencana pemerintah membuka jalur penerbangan komersial di selatan Jawa.
 
“Kalau benar dibuka, waktu terbang menuju Yogyakarta, Solo, Malang, Denpasar, Lombok dan Kupang itu bisa lebih cepat, termasuk juga rute dari Jakarta menuju Australia, itu bisa lebih efisien,” ujarnya.
 
Bayu menambahkan waktu terbang yang lebih efisien bakal mengurangi biaya operasional maskapai, terutama konsumsi bahan bakar pesawat. Dengan demikian, bukan tidak mungkin, harga tiket pesawat akan menjadi lebih murah.
 
Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie menuturkan dibukanya ruang udara bagi penerbangan komersial di selatan Jawa juga akan mengurangi antrian pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
 
“Selama ini banyaknya antrian di Bandara Soekarno Hatta karena pesawat yang datang itu dari utara Jawa semua. Nah, kalau dari selatan ada, tentunya mau mendarat atau take off juga lebih cepat,” katanya.
 
Achmad menilai kondisi itu juga berpotensi mengurangi keterlambatan penerbangan, sekaligus meningkatkan ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan pesawat (on time performance/OTP) dari para maskapai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper