Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Dorong Pengembangan Unggas Lokal

Kementerian Pertanian mendorong pengembangan unggas lokal yang berskala industri sehingga memiliki daya saing global. Selama ini, pengembangan unggas lokal didominasi oleh peternak skala rumah tangga.
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian mendorong pengembangan unggas lokal yang berskala industri, sehingga memiliki daya saing global. Selama ini, pengembangan unggas lokal didominasi oleh peternak skala rumah tangga.

Data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian menunjukkan pertumbuhan ayam lokal jauh tertinggal dari ayam ras. Jumlah rumah tangga dengan usaha peternakan ayam lokal menurun 54% selama 2003-2013 dan rata-rata kepemilikan jumlah ayam menjadi 13 ekor dari sebelumnya 16 ekor.

Sebaliknya dengan ayam lokal, pada 1970-an Kementan mencatat populasi ayam ras hanya ribuan ekor dan saat ini mencapai 3,3 miliar ekor. Ayam buras pun pada 1970-an hanya berjumlah di bawah 100 juta ekor dan saat ini populasinya mencapai 286,5 juta ekor.

“Pemerintah mendorong para stakeholder untuk menggarap [investasi] pengembangan unggas lokal agar unggas ini dapat berdaya saing secara global,” kata Muladno melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (9/6/2016).

Ditjen Peternakan mengungkapkan, saat ini hanya industri ayam ras yang mengalami perkembangan cukup baik, dengan terintegrasi industri pendukung lainnya seperti pakan ternak, bibit, dan obat-obatan. Dengan bisnis yang terintegrasi, pengembangan ayam ras menjadi lebih efisien.

Kementan pun melakukan sejumlah upaya guna mengerek pengembangan unggas lokal seperti penetapan dan pelepasan Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) lokal melalui penyediaan bibit dan penguatan sumber bibit. Pemerintah juga terus mengoptimalkan kelembafaan seperti penguatan UPT baik tingkat pusat maupun daerah sehingga menghasilkan bibit dan semen beku yang berkualitas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper