Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan produksi padi pada tahun ini melimpah dan siap menopang kebutuhan untuk provinsi lainnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa persediaan beras di Jateng cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir 2016.
Selain itu, dia memastikan produksi padi pada masa panen Juni hingga Desember akan tinggi.
"Sisa panen padi kita siap untuk disumbangkan ke Indonesia. Kami bisa memasok ke Jakarta, Jawa Timur, bahkan luar Jawa yang mau membeli silakan. Urusan pertanian adalah urusan makan dan itu urusan hidup matinya bangsa," katanya seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Minggu (29/5/2016).
Ganjar menambahkan meskipun Jateng mampu mencukupi kebutuhan pangan khususnya beras sebagai makanan pokok masyarakat, berbagai persoalan di sektor pertanian baik dari hilir sampai hulu masih belum teratasi.
Masalah yang cukup serius adalah semakin menyempitnya lahan pertanian, kualitas tanah yang memburuk, kesulitan dalam memperoleh air untuk mengairi lahan, persediaan dan harga pupuk dan obat hama yang semakin mahal, kelangkaan tenaga buruh tani, serta terkait pemanfaatan teknologi pertanian.
"Semua persoalan tersebut membutuhkan peran dan kekompakan pemerintah, petani, pengusaha penggilingan padi, dan pihak lainnya. Salah satu problem hulu adalah karena orang tidak tertarik pada dunia pertanian. Oleh karena itu, harus diganti dengan mesin atau melakukan mekanisasi pertanian," paparnya.
Menurutnya, revitalisasi teknologi pertanian merupakan hal yang sangat dibutuhkan. Dengan suku bunga yang cukup rendah, dia melihat petani dapat mengajukan pinjaman kepada perbankan, sehingga bisa melakukan pemutakhiran peralatan pertanian.
