Bisnis.com, JAKARTA - Usulan yang diajukan PT Jasamarga terkait larangan angkutan berat melintas di seluruh ruas tol saat H-5 hingga H-1, serta H+2 hingga H+3 Lebaran telah disetujui oleh kementerian perhubungan.
Direktur Operasional PT Jasa Marga Tbk., Christiantio Prihambodo mengatakan ,usulan itu dilakukan guna mengoptimalkan persebaran lalu lintas arus mudik. Terutama libur Lebaran tahun ini jatuh pada hari Rabu dan Kamis (6 Juli — 7 Juli), sehingga persiapan persebaran arus mudik memiliki rentang waktu yang lebih panjang yakni lima hari.
“ Tadi sudah disetujui, hanya suratnya belum,” katanya Jumat (27/5/2016)
Dia menuturkan, menurut kebijakan yang akan dilaksanakan oleh kementerian perhubungan dalam rangka koordinasi angkutan lebaran tahun ini hanya memperbolehkan operasi mobil barang lebih dari dua sumbu pada hari H sampai dengan H+1 lebaran
Menurutnya dengan persebaran yang lebih lama itu juga akan berdampak pada perubahan pola pemudik yang akan mengurangi volume puncak arus mudik pada 2016 di GT Karang Tengah (Arah Merak) dan GT Cikarang Utama (Arah Cikampek).
Menurut data dari Jasa Marga, puncak mudik tahun ini di Gerbang Karang Tengah mengalami penurunan sekitar 1,4% menjadi 107.277 dari tahun lalu sebesar 108.871. Sementara, pada gerbang Cikarang Utama tahun ini akan mengalami penurunan sekitar 0,6% menjadi 118.356 dibandingkan tahun lalu sebesar 119.106
Volume lalu lintas selama arus mudik secara keseluruhan di Gerbang Tol Karang Tengah akan mengalami kenaikan sebesar 13% dari tahun lalu 634.051 menjadi 717.550 dengan masing-masing lalu lintas harian sebesar 90.579 dan 102.507.
Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik moda angkutan jalan terjadi pada H-3 sedangkan moda angkutan laut, kereta api, dan udara diprediksi jatuh pada H-4. Sedangkan puncak arus balik untuk seluruh moda pada Minggu (10 Juli)
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub sekaligus Koordinator Angkutan Lebaran Terpadu 2016 Pudji Hartanto Iskandar merinci jumlah penumpang angkutan umum darat pada lebaran tahun ini mencapai 17.698.484 orang mengalami penurunan 7.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan, jumlah kendaran pribadi diprediksikan mencapai 2.478.069 unit mobil naik 4,5% dari tahun sebelumnya dan 5.638.683 unit sepeda motor naik 50% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pihaknya akan memperbanyak angkutan umum moda jalan sejumlah 1.607 menjadi 46.478 bus termasuk AKAP, AKDP, Pariwisata,” katanya