Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disanksi Kemenhub, Ratusan Pegawai Lion Air "Gerudug" DPR. Komisi V: Biarkan Mereka Introspeksi!

Ratusan pegawai Maskapai Lion Air Group, mulai dari CEO Edward Sirait hingga pilot dan pramugari menyambangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Selasa, 24 Mei 2014.
Ratusan orang korban delay penumpang Lion Air terkatung-katung di Bandara Soetta beberapa waktu lalu./Ilustrasi
Ratusan orang korban delay penumpang Lion Air terkatung-katung di Bandara Soetta beberapa waktu lalu./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan pegawai Maskapai Lion Air Group, mulai dari CEO Edward Sirait hingga pilot dan pramugari menyambangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Selasa, (24/5/2014). Bukan tanpa rencana, mereka datang untuk menyampaikan aspirasinya kepada Komisi V DPR RI, terkait putusan sanksi Kementerian Perhubungan.

"Kami ingin diperlakukan sama dengan perusahaan transportasi lain. Kalau memang ada kekurangan kami, kami diingatkan dan dibina," kata Edward di depan pimpinan Komisi V, Farry Djemi Francis. Mereka datang sehubungan sanksi yang dijatuhkan Kemenhub berupa pembekuan Ground Handling mereka.

Edward meyakinkan pihaknya tidak mempermasalahkan isi sanksi tersebut, namun ia mempertanyakan proses pengambilan keputusan tersebut. "Itu sebabnya kami kemarin melaporkan ke Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Mabes Polri," ucap Edward.

Selain pembekuan ground handling, Kemenhub juga melarang sementara ekspansi rute baru bagi Lion Air. Sanksi ini dirasa tidak seusai dengan kesalahan yang dibuat oleh maskapai tersebut. Sanksi itu keluar setelah adanya insiden kesalahan penurunan penumpang luar negeri yang diturunkan di terminal domestik.

Edward mengatakan sanksi penghambatan ekspansi perusahaan, juga memberatkan pihaknya. Ia menyebut saat ini sudah menyiapkan beberapa rute baru yang siap dijalankan, seperti Pekanbaru-Kerinci dan Jakarta-Tasikmalaya. "Apakah di dalam prosesnya itu sudah memenuhi peundang-undangan kita," kata Edward.

Walau beberapa kali memuji banyaknya rute yang diambil Lion Air, Komisi V justru cenderung menanggapi 'curhat' Lion Air ini dengan teguran. "Kenapa Lion tidak menjalankan dulu sanksi dari Kemenhub. Biar sekalian juga instropeksi," kata Hamka Baco Kady dari Fraksi Golkar.

Ketua Komisi V Farry Djemi Francis mengatakan akan menerima aspirasi dari Lion air dan masukan dari anggota dewan. Ia berjanji akan membawa aspirasi ini dalam rapat lanjutan bersama Kemenhub dan stakeholder lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper