Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Prospektif, Maskapai Belum "Mood" Singgahi Wakatobi

Sejumlah maskapai niaga nasional belum akan membuka rute baru menuju Wakatobi Sulawesi Tenggara dalam waktu dekat, meski potensi penumpang yang diangkut dari dan ke destinasi wisata tersebut cukup prospektif.
Bandara Matahora Wakatobi/Youtube
Bandara Matahora Wakatobi/Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah maskapai penerbangan nasional belum akan membuka rute baru menuju Wakatobi Sulawesi Tenggara dalam waktu dekat, meski potensi penumpang yang diangkut dari dan ke destinasi wisata tersebut cukup prospektif.

Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group Agus Soedjono mengatakan pihaknya memang ingin membuka rute baru ke Wakatobi. Bahkan, Sriwijaya Air Group sempat menyatakan minatnya kepada Kementerian Perhubungan.

“Tapi belum tertulis, baru pendekatan biasa saja. Tapi, kami memang minat ke sana, sekarang sedang dikaji dulu. Apalagi, landasan pacu disana juga sepertinya belum bisa didarati pesawat kami,” katanya di Jakarta, Rabu (11/5/2016).

Agus menambahkan pesawat paling kecil yang dimiliki Sriwijaya Air Group, yakni pesawat Boeing 737-500. Dengan demikian, landasan pacu Bandara Matahora Wakatobi sepanjang 2.000x30 meter dengan PCN 24 saat ini, belum cukup memadai.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah dapat segera mempersiapkan fasilitas bandara dan infrastruktur yang memadai, sesuai dengan kebutuhan maskapai. Apabila itu dapat dipenuhi, dia yakin maskapai akan menambah rute baru di Wakatobi.

“Kalau kami sih siap langsung terbang, apalagi Wakatobi kan salah satu destinasi prioritas pemerintah. Cuma masalahnya, apakah pesawat kami ini bisa landing atau tidak. Jadi infrastruktur itu juga harus sejalan,” tuturnya.

Seperti diketahui, Wakatobi merupakan bagian dari 10 destinasi pariwisata nasional. Wisata Wakatobi termasuk dalam kategori wisata bahari, dan bersaing dengan daerah wisata lainnya seperti Raja Ampat dan Bunaken.

Senada, Direktur Komersial Citilink Hans Nugroho menuturkan Citilink belum ada rencana untuk membuka rute baru di Wakatobi. Pasalnya, landasan pacu di Matahora belum cukup memadai untuk didarati pesawat Citilink.

“Dalam waktu dekat ini, kami memang belum ada rencana kesana, karena landasan pacu di bandara Wakatobi itu juga belum bisa didarati pesawat narrow body atau Airbus A320 kami,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Hans, potensi Wakatobi dalam menarik penumpang angkutan udara cukup besar. Apalagi, pemerintah tengah gencar melakukan promosi dan lain sebagainya dalam mengembangkan wisata Wakatobi.

Sementara itu, VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Benny S. Butarbutar mengatakan Garuda Indonesia memang memiliki rencana untuk membuka rute penerbangan dari dan ke Wakatobi secara regular.

“Saat ini layanan kami memang baru penerbangan carter dari Denpasar ke Wakatobi. Kami harap infrastruktur dan fasilitas kebandaraan dapat segera dibenah, sehingga rencana penerbangan regular ke Wakatobi bisa terealisasi,” katanya.

Saat ini, Matahora baru dilayani satu maskapai, yakni Wings Air. Maskapai yang tergabung dalam kelompok Lion Air Group tersebut melayani rute Makassar-Kendari-Wakatobi dengan frekuensi terbang sebanyak satu kali/hari.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan pemerintah daerah setempat harus lebih proaktif dalam mempromosikan Wakatobi, sehingga Kemenhub lebih mudah untuk menawarkan rute tersebut kepada maskapai.

“Harus promosi, buat festival-festival. Dari Kementerian Pariwisata juga begitu, nanti saya akan tawarkan ke maskapai. Sriwijaya misalnya, berminat terbang dari Bali ke Wakatobi,” ujarnya.

Suprasetyo menambahkan rute penerbangan yang akan ditawarkan kepada maskapai, yakni dari Jakarta dan Bali. Pasalnya, turis yang berkunjung ke dua daerah tersebut cukup besar, sehingga berpeluang untuk melanjutkan kunjungannya ke Wakatobi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper