Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lulusan Magang di Jepang Diimbau Berani Berwirausaha

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan pelatihan kerja dengan pola pemagangan luar negeri, tidak boleh disalahartikan sebagai pengiriman tenaga kerja ke luar negeri yang berorientasi mendapatkan penghasilan/gaji yang tinggi.
ilustrasi magang/cilacap.olx.co.id
ilustrasi magang/cilacap.olx.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan pelatihan kerja dengan pola pemagangan luar negeri, tidak boleh disalahartikan sebagai pengiriman tenaga kerja ke luar negeri yang berorientasi mendapatkan penghasilan/gaji yang tinggi.

Pelatihan kerja dengan pola pemagangan luar negeri, kata dia, dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kemampuan SDM Indonesia mendekati standar kompetensi industri multinasional agar mampu berdaya saing di pasar kerja global.

”Sekembalinya ke Indonesia, peserta pemagangan bisa berwirausaha atau bekerja di perusahaan dan diharapkan mampu menularkan kebiasaan positif berupa etos kerja dan kompetensi yang tinggi sebagai kontribusi kepada perusahaan tempat ia bekerja,” katanya, Senin (9/5).

Hanif menuturkan alumnus pemagangan Jepang sangat diminati oleh perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri. Namun Hanif juga mengimbau agar para alumni magang berani membuka wirausaha sehingga dapat membuka lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja.

“Kita harapkan para alumni magang ini tak hanya bekerja di perusahaan tapi juga berani berwirausaha sehingga bakat, kemampuan dan ilmu yang dipelajari selama magang di Jepang dapat langsung dipraktekan dalam usaha sendiri dan dapat menambah kesempatan kerja baru,” tuturnya.

Berdasarkan data Kemnaker per bulan Februari 2016, ada sekitar 5.774 pemuda Indonesia yang sedang melaksanakan program pemagangan di Jepang melalui program kerjasama Kemenaker dengan IM Japan.

Terhitung sejak dimulainya kerjasama tahun 1993, sudah 37.012 orang pemuda dari seluruh Indonesia yang dilatih. Sekitar 31.073 orang yang berhasil menyelesaikan program dan kembali ke tanah air

Program magang di Jepang ini bertujuan meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industri, meningkatkan keterampilan kerja,menambah wawasan ilmu pengetahuan serta meningkatkan etos kerja.

Sebelum berangkat magang ke Jepang, para calon peserta mengikuti berbagai program pelatihan yang dapat disesuaikan minat dan bakat peserta, diantaranya adalah mekanik, ahli elektronik, las listrik, bangunan, perkayuan, pabrik makanan dll.

Selama bekerja magang di Jepang, para peserta magang dilindungi oleh asuransi dan jaminan kesehatan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di Jepang. Selain itu mereka pun mendapatkan penghasilan/gaji secara rutin.

Untuk tahun pertama, peserta pemagang mendapat gaji magang 80.000 yen (Rp 8,2 juta) per bulan. Selanjutnya untuk tahun kedua akan mendapatkan gaji magang 90.000 yeng (Rp 9,2 juta) yen dan tahun ketiga 100.000 yen (Rp 10,2 juta) yen. Dan setelah lulus program pemagangan akandiberi uang bantuan permodalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper