Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAMADHAN & LEBARAN 2016: Harga Bahan Pokok Optimistis Bisa Dikendalikan

Pemerintah meyakini harga bahan pokok, utamanya beras dan daging dapat ditekan menjelang bulan ramadhan dan hari raya idul Fitri Juni-Juli nanti.
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah meyakini harga bahan pokok, utamanya beras dan daging dapat ditekan menjelang bulan ramadhan dan hari raya idul Fitri Juni-Juli nanti.
 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dalam setiap tahun jelang lebaran, beras merupakan salah satu bahan pokok yang berkontribusi besar terhadap peningkatan inflasi saat masa Lebaran.
 
Tahun ini, dia mengatakan kondisi stok beras lebih baik dibandingkan tahun lalu. Per 26 April 2016, stok beras di Bulog mencapai 2 juta ton atau lebih tinggi 100% dari keadaan tahun lalu sebanyak 1 juta ton.
 
Selain itu, dengan pergeseran musim tanam dan serangan El Nino membuat panen puncak mundur pada Mei, yang berarti stok beras akan lebih meningkat lagi hingga bulan Juni dari yang disimpan saat ini.
 
Saat ini, Amran mengatakan produksi gabah kering panen baru mencapai 30% dari estimasi produksi panen periode ini.
 
“Sekitar 70% itu katakanlah 1 juta ton, berarti akan ada stok 3 juta ton. Dikurangi untuk beras sejahtera 2500 ton, hitung-hitungan kami masih aman dan seharusnya tidak terlalu membuat harga naik,” katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (26/4/2016).
 
Untuk penyediaan daging, dia mengatakan memang sedikit sulit, apalagi Presiden Joko Widodo meminta harga daging untuk berada di kisaran Rp80.000/kg dari harga saat ini di kisaran Rp100.000/kg.
 
Namun, pihaknya dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN akan terus melakukan pemangkasan rantai pasok daging untuk menekan harga daging sesuai dengan yang diharapkan.
 
Salah satunya, dia menargetkan realisasi kapal ternak dapat bertambah 3 kapal sampai Juni nanti. Saat ini, operasional kapal ternak yang berisikan sapi dari Nusa Tenggara untuk melengkapi kebutuhan di Pulau Jawa baru berjumlah satu kapal.
 
“Minimal dua kapal sampai Juni, masih dibuat, kami tunggu dari Kemenhub,” ujarnya.
 
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan pihaknya siap menyerap minimal hingga 2,5 juta ton beras sampai Juni nanti dalam rangka mengamankan harga.
 
“Harga saat ini sudah di posisi stabil bawah, kalau lebih rendah dari harga HPP kasihan petaninya,” ujarnya.
 
 
Adapun, dia mengatakan pihaknya akan tetap bersinergi bersama PT Berdikari (Persero) yang ditunjuk pemerintah sebagai stabilisator harga daging di tanah air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper