Bisnis.com, JAKARTA - The International Air Transport Association (IATA) mencatat volume kargo udara dunia sepanjang Februari 2016 turun 5,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Umum dan CEO IATA Tony Tyler menilai anjloknya volume kargo disebabkan adanya mogok kerja di pelabuhan AS pada awal 2015 dan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Februari ini.
“Bisnis kargo udara saat ini masih sulit, dan tren pelemahan juga masih berlanjut. Selama permintaan masih lemah, peningkatan nilai tambah dengan proses yang lebih modern atau e-freight vision menjadi penting,” katanya dalam siaran pers, Senin (18/4/216).
Tony menilai maskapai kargo di Asia Pasifik mencatatkan penurunan volume kargo sebesar 12,4% atau terbesar ketimbang kawasan lainnya. Hal ini juga mencerminkan bahwa maskapai kargo di Asia Pasifik menjadi paling diuntungkan ketika pelabuhan AS mogok di 2015.
Selain itu, penurunan volume kargo Asia Pasifik juga merupakan imbas dari melemahnya perdagangan di kawasan tersebut, dan diperparah dengan tutupnya pabrik-pabrik di Asia ketika Tahun Baru Imlek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
