Bisnis.com, JAKARTA - Nilai surplus perdagangan Indonesia pada Maret maupun akumulasi sepanjang Januari hingga Maret 2016 mengalami penurunan masing-masing 28,57% dan 99,51% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan neraca perdagangan Maret 2016 mengalami surplus US$4,97 juta. Rincian nilai ekspor sebesar US$11,79 miliar, sementara nilai impor US$11,3 miliar.
"Surplus bulanan agak menurun. Kalah kalau dibandingkan 2015," katanya di BPS, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Angka tersebut anjlok 28,57% dibandingkan surplus neraca perdagangan Maret yang mencapai US$1,02 miliar. Kinerja ekspor mencapai US$13,63 miliar, sementara impor hanya US$12,61 miliar.
Surplus perdagangan sepanjang kuartal pertama 2016 juga anjlok 99,51% dibandingkan tahun lalu. Surplus perdagangan pada kuartal I/2016 sebesar US$1,65 miliar. Ekspor mencapai US$33,59 miliar, lebih tinggi dibandingkan nilai impor US$31,94 miliar.
Adapun kuartal pertama tahun lalu, nilai ekspor Indonesia mencapai US$39,05 miliar dan impor US$36,73 miliar. Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$2,31 miliar.