Bisnis.com, MOROTAI, Halmahera Utara - Presiden Joko Widodo menyatakan konsep airport skala internasional di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih dalam kajian mendalam pemerintah.
Dalam paparan awal, dia mengatakan pemerintah memang berkeinginan menjadikan Pulau Morotai sebagai giant hub untuk tempat transit sejumlah negara.
"Khusus untuk Morotai memang kita ingin mempunyai sesuatu yang besar. Tapi masih belum selesai rancangannya, nanti kita umumkan," katanya seusai meresmikan lima pelabuhan di Maluku Utara, Rabu (6/4/2016).
Dalam beberapa kesempatan, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur di wilayah Timur Indonesia, termasuk jalan, kereta api, pelabuhan dan bandara.
Tujuan utama pembangunan infrastruktur di wilayah Timur Indonesia adalah untuk menumbuhkan perekonomian dan menekan disparitas harga barang.
Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba mengharapkan keputusan pembangunan airport skala internasional tersebut bisa diputuskan pemerintah dalam waktu dekat.
"Kami berharap cepat [diputuskan], Banyak potensi disini di bidang pariwisata dan agrikultur, dan nantinya bisa diekspor ke Hongkong,"ujarnya.
Windy Hanjaya, General Manager PT Jababeka Morotai mengatakan akses transportasi menuju Pulau Morotai, yang ditunjuk menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan hambatan terbesar dalam membangun Morotai.
Saat ini saja, hanya ada satu jalur penerbangan dari Ternate-Morotai dalam seminggu, yang dioperasikan oleh Demonin Air. Bila melewati jalur menyeberang, waktu tempuh dari Ternate menuju Morotai memakan waktu hingga 7-8 jam.
"Mau secantik apapun pulaunya, kalau transportasinya masih sulit ya masih jadi tantangan," katanya, saat ditemui dalam rangkaian kunjungan kerja presiden di Morotai.
Basuri Tjahaja Purnama, advisor Jababeka Morotai mengatakan Taiwan telah menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan pulau Morotai itu saat ini.
Menurutnya, letak geografis Morotai sangat strategis apabila Bandara Internasional mampu diwujudkan. Perhitungan jarak dari Morotai- Taiwan sekitar 3 jam, Morotai- Jepang 4 jam dan tidak berbeda jauh dengan jarak Morotai- Jakarta.
Namun, dia mengatakan ketersediaan listrik, akses infrastruktur dan sejumlah aturan yang masih memberatkan menjadi sejumlah hal yang membuat investor luar masih gamang untuk menanamkan modalnya.
"Aturan masih jadi kendala, karena kami mau membuka satu tempat bagi investor yang membuat mereka nyaman," ujarnya.
Dia berharap pemerintah dapat segera memutuskan konsep Bandara Internasional di Morotai, sebab tersedianya infrastruktur akan menjadi daya tarik agar investor melirik Morotai, terutama di bidang perikanan dan pariwisata