Kepala Balai Jembatan Wilayah X Papua Oesman H. Marbun mengatakan jembatan yang dibangun di atas Teluk Youtefa itu mempunyai tingkat kesulitan serta risiko tinggi teapi target penyelesaian pada 2018 tetap akan dikejar.
Adapun pembangunan jembatan ini telah dimulai pada 9 Mei 2015 lalu sejak peletakkan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo dengan nama resmi Jembatan Layang Hamadi-Holtekamp
Dirinya menjelaskan biaya pembangunan jembatan ini diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun dengan pendanaan secara patungan (cost sharing) dari APBN sepanjang 433 meter (jembatan PCI Girder 1 bentang dan jembatan bentang utama). Selain itu, dari APBD Provinsi Papua sepanjang 895 meter (Jembatan PCI Girder 9 bentang dan Pile Slab), kemudian APBD Kota Jayapura 7,9 meter (Jalan akses sisi Hamadi dan Holtekamp).
Sementara itu, PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya tercatat sebagai konsorsium yang menangani jembatan ini
Oesman menjelaskan material pembangunan jembatan ini sebagian diambil dari Provinsi Bitung seperti batu pecah. Sebab menurutnya, untuk mendapatkan mutu beton K500 memerlukan keausan (tingkat kehancurannya) tidak lebih dari 20%
"Batu yang ada di Jayapura ini tidak memungkinkan, makanya kita membutuhkan dan mengambil dari Provinsi Bitung, sedangkan pasirnya diambil dari sini (Papua)," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (2/4/2016)
Lebih lanjut, Oesman meyakini keberadaan Jembatan Holtekam ini memiliki nilai strategis dan kontribusi positif, sebagai solusi terhadap kepadatan kawasan perkotaan, permukiman, dan kegiatan perekonomian di dalam kota Jayapura.
Tak hanya itu, dia berujar sebagai peningkatan hubungan perekonomian antara RI dan Papua Nugini (PNG) yang selama ini telah berjalan melalui pintu perbatasan Negara di Skouw.
Nilai strategis lainnya yakni mengintegrasika pengembangan potensi pariwisata yang cukup besar di sepanjang trase jalan diantaranya tempat-tempat pariwisata Pantai Hamadi, Teluk Youtefa, Pantai Holtekam, dan Pintu Perbatasan RI-PNG.
Jembatan Layang Holtekamp menjadi komponen penting dari jaringan jalan Trans Papua sepanjang 4.325 kilometer.