Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV akan memulai jalur pelayaran langsung internasional atau direct call Kalimantan Timur dan Papua pada April 2016.
Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung akan memulai pembahasan koordinasi direct call bersama Gubernur Papua dan Kalimantan Timur serta pengusaha daerah setempat dan pengusaha pelayaran yang tertarik menjalankan dua trayek ini pada 31 Maret 2016. “Bulan depan Insya Allah semuanya bisa berjalan,” tegasnya di Menara Kadin, Selasa (31/3/2016).
Menurutnya, proses direct call ini sangat bergantung pada kesiapan pengusaha dan pemda setempat. Selain itu, dia menambahkan dukungan kebijakan dalam bentuk deregulasi ekspor, khususnya barang atau kargo dari Papua harus ada.
Misalnya, dia mempertanyakan mengapa karantina ikan beku masih dilakukan di Jakarta dan Surabaya. Menurutnya, ini sangat memberatkan bagi potensi ikan kebanyakan berada di Indonesia Timur.
Untuk direct call Papua, Doso mengungkapkan potensi kargo daerah ini a.l. produk ikan, dan lantai kayu. Namun, dia mengatakan Pelindo IV telah bertemu dengan Pemda Biak, Papua untuk membangkitkan kargo rumput laut dengan memulai pencanangan budidaya komoditas ini di lahan seluas 1.000 hektara (Ha).
Dia menghitung biaya investasi budidaya rumput lain hanya Rp4 juta per hektare. Sementara itu, harga jual ekspornya bisa mencapai Rp15.000-Rp21.000 per kilogram.
Rencana Pelindo IV mengembangkan direct call Kalimantan didasari oleh keinginan perusahaan mengkonsolidasikan potensi ekspor dari Nunukan, Tarakan serta Samarinda dan memaksimalkan Kalimantan Timur Karingau Terminal (KKT).
Direct call Kalimantan Timur dan Papua merupakan arahan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah melihat kesuksesan direct call Makassar yang dirintis Pelindo IV awal tahun ini.
Adapun negara tujuan utama yang disasar dari direct call ini adalah Jepang, Korea Selatan dan China. Sementara itu, kontainer tujuan Eropa dapat transit di Hong Kong atau China tanpa perlu bongkar muat di Jakarta dan Singapura. “Lebih singkat daripada ke Jakarta lalu ke Singapura turun naik.”
Hingga saat ini, dia mengaku ada tiga pelayaran internasional yang tertarik untuk menjalankan rute direct call Kalimantan Timur dan Papua.
Sayangnya, Pelindo IV belum dapat membuka nama pelayaran tersebut karena ketiganya masih mengalkulasi untung rugi dari menjalani rute direct call tersebut.