Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai salah satu upaya untuk mengamankan sumber daya material industri furnitur, Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam program penanaman pohon di hutan rakyat.
Kegiatan tersebut akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia melalui kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDASPS) KLHK sebagai bagian dari rangkaian acara Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2016.
Kepala BPDASPS Lampung, Muswir Ayub, menyatakan di Lampung sendiri pemerintah telah berhasil melakukan penyemaian 3,5 juta batang pohon melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR). Dengan mengelola KBR, pemerintah tidak melakukan penebangan pohon atau kayu dari hutan alam.
BPDASPS Lampung juga mengembangkan penggunaan Mesin Semai Cetak (MSC) yang memungkinkan penyemaian pohon tanpa menggunakan polybag. Penggunaan MSC juga lebih efektif dan efisien karena satu orang bisa membawa 2000 bibit pohon ke masyarakat sementara dengan polybag bibit pohon yang bisa dibawa hanya 1000 bibit. Dengan teknologi ini, bibit bisa langsung ditanam di lahan masyarakat.
“Kami memiliki 50 jenis bibit yang kami berikan secara gratis kepada masyarakat. Untuk memastikan pertumbuhan pohon yang optimal, kami juga melakukan pendampingan sejak masa pembibitan hingga masa panen pohon tersebut,” ujar Muswir Ayub dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (14/3/2016).
Terkait industri furnitur, ia menyatakan bahwa mereka siap menanam pohon yang diperlukan untuk industri. Menurutnya, tujuan utama dari program tersebut adalah untuk mengajak masyarakat menanam berbagai macam pohon.
“Apabila nanti pohon yang mereka tanam bisa diserap oleh industri, itu hanya sebagai efek ekonomi dan sosial dari kegiatan KBR ini saja,” ujar Idi Bantara, Kepala Seksi Kelembagaan Balai Pengelolaan DAS, WSS, Lampung.