Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengincar masuknya investasi dari Belgia pada sejumlah sektor usaha di tanah air.
Pemerintah berfokus mengambil peluang investasi langsung dari sektor manufaktur, perkebunan, dan energi terbarukan dalam kerja sama bilateral bidang ekonomi dengan Belgia.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menerima kunjungan kehormatan Putri Astrid dari Kerajaan Belgia beserta 301 delegasi di Istana Wakil Presiden, Senin(14/3/2016).
"Kami merupakan negara terbuka. Indonesia dan Belgia juga punya sejarah panjang dalam hubungan ekonomi, terutama pada sektor perkebunan dan manufaktur," ujar Kalla.
Dalam kesempatan tersebut, Kalla mengapresiasi Belgia yang telah memilih Indonesia sebagai tujuan utama misi ekonomi di Asia Tenggara pada 2016.
Pemerintah berharap sejumlah perusahaan asal Belgia memilih Indonesia sebagai basis industri dan menanamkan modalnya di tanah air.
Nantinya, barang hasil produksi dari manufaktur Indonesia bisa dipasarkan ke sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara.
Salah satunya, perusahaan Belgia bisa saja menempatkan industri pengolahan coklat di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil komoditas coklat terbesar dunia.
"Indonesia tidak hanya punya pangsa pasar yang besar, tapi juga potensi alam melimpah. Diharapkan kerja sama ekonomi bisa tercapai, " tuturnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir menambahkan, pemerintah mempromosikan sejumlah kemudahan berinvestasi yang telah tersusun dalam paket kebijakan ekonomi.
Nantinya, 301 delegasi dan 127 perwakilan perusahaan asal Belgia yang hadir akan bertemu dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perindustrian untuk membahas kemudahan berinvestasi lebih lanjut.
"Indonesia bisa jadi basis pasar Asean. Jadi kalau industri ada di sini, maka pasarnya adalah Asean, bukan cuma Indonesia, targetnya sampai 600 juta penduduk," jelasnya.