Bisnis.com, JAKARTA -- PT Express Transindo Utama Tbk berencana menggandeng 4-5 operator taksi untuk terhubung dengan aplikasi pemesanan taksi My Trip yang dikembangkan anak usaha perseroan.
David Santoso, Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis Express, mengatakan My Trip akan menjadi wadah operator taksi dalam meningkatkan standard layanan dan keamanan.
"Ini bukan hanya Express, My Trip adalah wadah bersama bagi seluruh angkutan umum yang resmi, bukan yang ilegal. Lebih baik kan bersama-sama daripada investasi sendiri-sendiri," jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (10/3/2016).
Dia menambahkan, saat ini ada 4.000 Express yang terhubung dengan My Trip. Di kuartal II 2016, perusahaan berkode emiten TAXI itu menargetkan sebanyak 10.000 armada sudah bisa melayani pemesanan taksi lewat aplikasi My Trip.
Sementara itu, jika 4-5 operator taksi lain bergabung, jumlah armada yang terhubung dengan My Trip bisa mencapai 20.000. "Kami ingin ini menjadi solusi transportasi, baik untuk angkutan penumpang maupun angkutan barang," jelas David.
Fitch Rating dalam laporan yang dikutip Bisnis.com melansir, kehadiran jasa transportasi berbasis aplikasi online seperti Uber, Gojek, dan Grab telah mengurangi daya tarik model bisnis berbasis kemitraan milik Express.
Akibatnya, tingkat utilisasi armada Express turun sehingga berimbas pada pendapatan harian pengemudi. Margin kotor Express pun mengalami penurunan dari 44% pada September 2014 menjadi 33% pada September 2015.
Untuk menggenjot jumlah pengguna, David menyebut mulai Jumat (11/3/2016), My Trip akan memberikan promo dalam bentuk free ride. Pengguna akan mendapat voucher gratis dengan nominal tertentu yang bisa digunakan untuk membayar pesanan taksi.