Bisnis.com, JAKARTA - Progress pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di daerah Tompaso – Sulawesi Utara diklaim lebih cepat dari target yang ditentukan.
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menyatakan progres pembangunan PLTP Lahendong telah mencapai 54,63%.
“Lahendong 1-4 memasok sekitar 40% kebutuhan listrik di Sulawesi Utara dan kami komit untuk terus meningkatkan pasokan listrik panas bumi melalui proyek-proyek baru, yaitu Lahendong unit 5 dan 6. Hingga akhir Februari tingkat kemajuan proyek telah mencapai 54,63% atau lebih cepat sekitar 2-3 bulan dari rencana,” kata Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin, Rabu (9/3).
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan percepatan pembangunan PLTP di Sulut sangatlah penting untuk pemenuhan kebutuhan listrik Sulut dimana saat ini Sulut masih mengalami defisit suplai listrik. Penambahan suplai listrik sebesar 2 X 20 MW dari PLTP Unit 5 & 6 ini tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Sulut mengingat saat ini masih terdapat daerah-daerah di Sulut yang belum teraliri listrik.
PLTP Unit 5 & 6 merupakan Total Project dengan total investasi sebesar US$282,07 juta dimana sejak tahap eksploitasi panas bumi hingga pembangkitan listrik dilakukan oleh PGE. Listrik yang diproduksi akandisalurkan kepada PT PLN (Persero). Hal ini berbeda dengan PLTP Unit 1-4 dimana PGE hanya menyalurkan uap kepada PLN untuk kemudian membangkitkan listrik melalui PLTP milik PLN.
Irfan melanjutkan, PGE dapat melaksanakan pengerjaan proyek PLTP Unit 5 & 6 lebih cepat karena dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah beserta masyarakat sekitar. Dukungan tersebut di antaranya ditunjukkan dengan cepatnya proses pekerjaan dari tahap perijinan, pembebasan lahan, serta proses pelelangan yang tepat waktu.
“Seluruh stakeholder terkait telah memahami kegiatan pengembangan panas bumi merupakan usaha pemenuhan listrik Sulut yang bertumpu pada energi terbarukan yang ramah lingkungan dan sejalan dengan Program Indonesia Terang yang baru-baru ini digalakkan oleh pemerintah c.q. Kementerian ESDM.”