Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik gula kristal putih (GKP) di Takengon, Aceh Tengah, pada April 2016. Pabrik gula ini merupakan pabrik gula pertama yang akhirnya berdiri di provinsi tersebut.
Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tengah, Abadi menyampaikan investor China akan membangun pabrik GKP di daerah tersebut dengan menggunakan kebun inti yang sudah existing dengan total luasan sebesar 12.000 hektare.
“Awal bulan Maret nanti pihak China akan mengadakan pertemuan dengan investor yang sebelumnya menggarap kebun tebu tersebut. kami targetkan pada April nanti sudah groundbreaking sehingga Aceh sudah memiliki pabrik gula,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (23/2/2016).
Investor asal China itu akan segera membangun pabrik gula terintegrasi dengan kapasitas minimal 6.000 tons of cane per day (TCD) dan juga memproduksi gula mentah (raw sugar) dan energi berupa bioethanol.
Adapun, kebun yang sudah eksisting tersebut sebelumnya telah dikelola oleh investor asal India. Kendati demikian, setelah melakukan kontrak penyerapan tebu petani, investor tersebut membatalkan rencananya untuk membangun pabrik dengan alasan keterbatasan dana.
Untuk itu, Abadi menginginkan agar investor China yang akan melakukan takeover untuk dapat segera merealisasikan pendirian pabrik gula dan melakukan penyerapan tebu rakyat yang sudah terlanjur ditanam.
“Kami harapkan awal Maret nanti kedua pihak sudah mencapai keputusan mengenai takeover ini, terutama lahan seluas 75 hektare yang sudah menjadi konsesi investor sebelumnya, dan izin-izin lain yang sudah dimiliki investor sebelumnya,” ungkap Abadi.
Ketua Upaya Khusus (Upsus) Percepatan Investasi Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro menyampaikan pabrik gula yang akan didirikan di Aceh merupakan investasi asal China dengan membentuk perusahaan joint venture dengan salah satu perusahaan dalam negeri.
Pada pembahasan di level pusat, investor tersebut berkomitmen menggelontorkan sedikitnya Rp2,4 triliun dalam dua tahun pertama pembangunan dan pengoperasian pabrik gula terintegrasi tersebut.
“Di daerah Aceh Tengah, ada lahan cadangan di luar lahan inti sebesar 12.000 hektare dan di kabupaten tetangganya ada lahan seluas 16.000 hektare. Potensi total 40.000 hektare tersebut bisa dibangun pabrik gula hingga kapasitas 15.000-20.000 TCD.
Syukur yang selama ini memfasilitasi pembahasan antara investor dan Pemda Aceh Tengah, mengaku investor China tersebut berkomitmen membangun pabrik gula dan menyerap tebu yang diproduksi oleh petani.
Pendirian pabrik gula GKP pertama di Aceh merupakan angin segar bagi sektor pergulaan Tanah Air yang selama ini masih mengandalkan impor. Tahun 2015 misalnya, produksi GKP hanya sebesar 2,48 juta ton dan impor gula mentah mencapai 3,2 juta ton.