Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan gunakan metode baru survei asal tujuan transportasi nasional (ATTN) untuk mengetahui pergerakan penumpang.
Kepala Balitbang Kemenhub Elly Andriani Sinaga menuturkan, jika pada tahun lalu survei yang dilakukan secara konvensional dengan bertanya langsung, balitbang pada tahun ini akan melakukan survei ATTN penumpang dengan menggunakan data telepon selular (ponsel). “Konsepnya seperti GPS [global positioning system],” kata Elly, Rabu (17/2/2016).
Dia menambahkan terkait survei menggunakan data telepon selular tersebut, Balitbang sudah melakukan uji coba dan menurutnya hasil uji coba tersebut sudah bagus. Balitbang, dia mengungkapkan, menggunakan data melalui ponsel lantaran penggunanya sudah lebih banyak dari jumlah penduduk Indonesia.
Dengan begitu, data pergerakan masyarakat yang didapat oleh balitbang dapat lebih banyak. Adapun terkait data masyarkat tersebut, dia mengungkapkan, bukan data yang individual. Tapi, data pergerakan orang secara keseluruhan.
Balitbang dapat melihat pergerakan melalui data tersebut lantaran semua pergerakan masyarakat yang memiliki ponsel, tuturnya, sebenarnya tersimpan dalam base transceiver station (BTS).
“Kita sudah menyiapkan software [Perangkat lunak] untuk memindahkan dari data pergerakan orang yang di dalam cell phone ke dalam data pergerakan orang ke jalan,” tambahnya.
Dengan menggunakan data ponsel untuk melakukan survei ATTN penumpang, Elly menuturkan, biaya survei bisa turun. Tanpa menyebutkan berapa besar penurunannya, dia mencontohkan, dalam survei yang dilakukan pada lima tahun lalu, biaya yang dikeluarkan hanya untuk sampling hampir Rp50 miliar.
“Dengan data itu, hampir tidak ada biaya,” tambahnya. Dengan menggunakan survei melalui data ponsel, dia menuturkan, biaya yang dikeluarkan nanti salah satunya untuk perangkat komputer.
Terkait dengan pengambilan data tersebut, dia menuturkan, operator-operator telah setuju. Hanya saja, mereka meminta adanya regulasi terkait hal tersebut dari Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Data-data pergerakan penumpang tersebut, Elly mengatakan, dapat berguna bagi kementerian dalam melakukan penyediaan sarana dan prasarana transportasi umum. Sementara itu, survei ATTN barang saat ini kementerian akan datang ke para pemilik barang atau yang mengelola barang dan melakukan wawancara.
Selain dengan wawancara, metode survei ATTN barang tersebut juga menggunakan metode e-Survei dan Survei Pos. Adapun, pelaksanaan survei tersebut akan dilaksanakan selama satu bulan, dari April 2016 – Mei 2016.
Dari survei ATTN barang tersebut, dalam rilis, data dan informasi yang akan dihasilkan a.l. pola pergerakan barang dalam skala nasional, yaitu pola pegerakan antarprovinsi untuk 13 kelompok barang. Kemudian, pola pergerakan barang dalam antar Pusat Kegiatan Nasional (PKN) juga untuk 13 kelompok barang.