Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Optimistis Kawasan Industri Majalengka Ditempati Sektor Padat Karya

Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis kawasan industri Aerocity di Kabupaten Majalengka segera ditempati oleh industri padat karya.
Sektor industri padat karya/Ilustrasi-Bisnis
Sektor industri padat karya/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis kawasan industri Aerocity di Kabupaten Majalengka segera ditempati oleh industri padat karya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Hening Widiatmoko mengatakan saat ini beberapa industri di sektor padat karya terutama garmen sudah mendirikan pabriknya di kawasan itu.

Bahkan, pihaknya saat ini sudah mendirikan balai latihan kerja (BLK) di Aerocity untuk menunjang keahlian bagi tenaga kerja di sektor padat karya seperti garmen.

"Di Aerocity sudah beridir BLK garmen. Kenapa BLK garmen? Karena industri garmen di sana sangat tumbuh besar," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (14/2/2016).

Dia menjelaskan pendirian industri garmen di Aerocity mayoritas dilakukan oleh pengusaha dari Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Karawang. Dia beralasan relokasi dilakukan sebagai upaya menghindari cost produksi yang semakin meninggi.

Menurutnya, Aerocity tepat menjadi kawasan relokasi mengingat upah di kawasan itu masih relatif rendah. Sehingga industri tersebut masih mampu mengelola produksi dengan baik. "Indag sudah mematangkan proses BLK untuk pembangunannnya sudah dibebaskan tinggal kebutuhan tenaga kerja saja," katanya.

Di samping itu, dia menyoroti kinerja industri garmen yang saat ini terseok-seok akibat tidak mampu bersaing dengan impor. Di mana kualitas produk impor jauh lebih murah serta memiliki kualitas yang sama dengan dalam negeri.

Dia mengaku bakal mengumpulkan pengusaha di sektor garmen dalam waktu dekat untuk mencari win-win solution. Agar produk garmen dalam negeri bisa bersaing di pasar domestik maupun internasional.

"Tinggal kemauan saja, apakah mereka ingin berinovasi tidak? Kami rasa dengan inovasi produk yang berbeda dengan impor bisa menekan cost produksi, tapi tetap berkualitas," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper