Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan jalan tol Antasari - Depok yang telah mangkrak selama 10 tahun saat ini masih terkendala masalah pembebasan lahan.
Direktur PT Citra Waspphutowa (CW), Tri Agus mengatakan hingga saat ini lahan yang telah terbebas 90%, namun proses pengerjaan konstruksi tahap I masih 25%.
“Yang 10% sisa lahan yang belum bebas itu squatter [terpisah-pisah], jadi menyulitkan pembangunan. Ini terbilang sangat lambat pembangunannya karena kita tanda tangan PPJT sudah sejak 2006,” kata Tri di lokasi proyek, Cilandak, Kamis (4/2/2016).
Dengan dijadikannya proyek yang menjadi bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ini sebagai proyek strategis nasional, dia berharap masalah pembebasan lahan segera terselesaikan.
“Kalau dalam dua bulan ke depan lahan sudah beres bebas 100%, saya yakin dalam 18 bulan proses konstruksi selesai dan paling cepat akhir tahun depan sudah selesai,” ujarnya soal proyek jalan tol yang menghubungkan Jakarta dengan Depok ini.
Ia berpendapat, UU Nomor 2 tahun 2016 sangat membantu mempercepat proses pembebasan lahan.
“Tapi yang jadi masalah anggarannya itu ada atau tidak,” tukasnya.
Pembangunan tahap I tol Antasari-Depok sepanjang 12 km meliputi wilayah Cilandak Timur, CIlandak Barat, Pondok Labu, Ciganjur, Cipedak, Pangkalan Jati Baru, Gandul, Krukut, Grogol, Rangkapan Jaya. Dengan total lahan yang diperlukan seluas 109 hektar.
Nantinya, proyek dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun ini setelah selesai dan dioperasikan akan mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalan menuju Depok dari Jakarta.