Bisnis.com, JAKARTA - Cuaca ekstrim, serangan virus, dan harga anjlok masih menjadi musuh utama petani hortikultura di seluruh daerah di Tanah Air.
Padahal, banyak petani di sejumlah daerah kini semakin mengandalkan budi daya hortikultura untuk menopang kehidupan mereka.
Salah satu tanaman hortikultura yang kini diandalkan adalah ketimun.
Produsen benih hortikultura PT East West Seed Indonesia (Ewindo) belum lama ini meluncurkan varietas ungggulan, yakni Etha 87 F1 untuk wilayah Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten).
Varietas baru itu, menurut Margono, Manajer Penjualan dan Pemasaran PT Ewindo area Banten, Jabar, dan Jateng, tahan terhadap serangan virus Gemini, serta hanya membutuhkan waktu 34 hari untuk dipanen dan bisa merambat ke atas sendiri tanpa bantuan tangan manusia.
"Berbeda dari varietas sebelumnya, varietas ketimun baru ini mampu merambat sendiri, sehingga petani dapat mengurangi biaya tenaga kerja," ujarnya dalam keterangan resmi.
Dia menambahkan, varietas Etha 87 F1 itu diluncurkan setelah mendengarkan keluhan sejumlah petani di beberapa daerah, seperti soal serangan hama dan virus serta, serta produktivitas tanaman.
"Produktivitas ketimun ini bisa mencapai 30 ton per hektare-40 ton per hektare. Bahkan, kalau lahannya bagus serta didukung cuaca yang baik biasa mencapai 50 ton per ha," ungkap Margono.
Dia menjelaskan, produktivitas itu jauh lebih tinggi daripada rata-rata produktivitas ketimun nasional sebesar 10 ton per hektare.
Dia menambahkan, pasar yang luas dan siklus tanam singkat, menjadikan ketimun sebagai salah satu sayuran berpeluang bisnis menarik.
Budi Daya Hortikultura, Ewindo Perkenalkan Varietas Baru Tanaman Ketimun
Cuaca ekstrim, serangan virus, dan harga anjlok masih menjadi musuh utama petani hortikultura di seluruh daerah di Tanah Air.Padahal, banyak petani di sejumlah daerah kini semakin mengandalkan budi daya hortikultura untuk menopang kehidupan mereka.Salah satu tanaman hortikultura yang kini diandalkan adalah ketimun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu