Bisnis.com, JAKARTA— Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Manohara, Kompleks Candi Borobudur terkait percepatan pembangunan daerah pariwisata nasional Candi Borobudur.
Dalam konferensi pers usai ratas, didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menpar Arief Yahya mengumumkan akan dibentuk Badan Otoritas Borobudur.
“Tugas utama badan ini yakni share infrastructure, misalnya berkoordinasi dengan Menteru Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait jalan, akses, tol, jembatan dan lainnya,” katanya seperti disampaikan dalam rilis yang diterima Bisnis, Sabtu (30/1/2016).
Arief menambahkan posisi badan otoritas ini di atas manajemen Borobudur yang ada saat ini.
“Posisinya lebih luas dan memberi keleluasaan untuk bergerak lebih cepat pada manajemen,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arief menyebut badan tersebut akan mulai berjalan efektif per Februari 2016. Hal ini karena wisatawan mancanegara ditarget menjadi 2 juta, naik 7 kali dari capaian 2019 ini yakni 250 ribu wisman. Sedangkan jumlah wisnus selama ini mencapai 5 juta dan diprediksi masih akan meningkat lagi.
Pembentukan Badan Otoritas Pariwisata Borobudur ini menyusul instruksi Presiden Jokowi.
“Pengembangan Borobudur disiapkan dengan baik, terintegrasi antar kementerian dengan provinsi, baik itu berkaitan dengan aksesibilitas, terintegrasi dengan kawasan wisata yang lain, seperti Prambanan, yang juga warisan budaya,” katanya.
Sebelumnya, Jokowi mengarahkan agar pengelolaan kawasan Candi Borobudur diperbaiki. Dia sudah mendengar bahwa kawasan ini ditanganinoleh 4 pihak.
“Kalau kapal nahkodanya empat, biasanya memutuskannya bingung. Nah ini yang harus kita putuskan, juga masalah yang berkaitan dengan zonasi dan lain-lainnya,” ujarnya.
Saat memberi pengantar pada ratas, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Candi Borobudur harus terus dilestarikan, dan dijadikan destinasi bermanfaat bagi masyarakat.
Dia menginstruksikan agar dipersiapkan fasilitas dan pelayanan dengan standar internasional, termasuk merapikan toilet dengan standar bintang 4.
Selain itu Jokowi pun mengingatkan agar atraksi seni budaya dipersiapkan dengan serius dan frekuensinya ditingkatkan dari satu kali setahun menjadi satu kali seminggu.
“Koreografinya harus standar dunia, koreografernya berkualitas dan gunakan kurator. Sehingga yang diliat di sini tidak hanya bangunan Borobudur saja, tapi juga atraksi seni budaya juga bisa dimunculkan,” tuturnya.
Potensi pasar wisatawan mancanegara yang dapat mengunjungi borobudur sangat besar, terutama dari Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang, USA, Inggris, Hongkong, Belanda, Jerman, dan Brunei, serta Tiongkok.
"Borobudur adalah mahakarya budaya dunia dan sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia,” kata Jokowi.
Oleh Menpar Arief Yahya, kata-kata presiden itu dijadikan tagline pada promosi branding Borobudur "Mahakarya Budaya Dunia" atau World Cultural Masterpiece.