Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Rilis Komik Sebagai Media Sosialisasi MEA 2016

Ilustrasi/asean.org
Ilustrasi/asean.org

Bisnis.com, JAKARTA - Siapa tak suka membaca komik? Komik dapat menghibur siapapun. Tidak hanya alur kisahnya, gambar-gambar pada komik dapat membuat pembacanya seolah larut ke dalam cerita dan terbuai imajinasi.

Dengan torehan gambar yang menarik, komik pun dapat dijadikan medium penyampaian pesan yang lebih mudah dicerna dan diterima oleh pembaca. Tidak hanya pesan moral, agenda politik, hiburan, dan sebagainya dapat disampaikan ke dalam bentuk komik.

Mulai dari strip komik, buku komik, majalah komik, hingga komik digital kerap dijadikan fasilitator komunikasi visual yang ampuh untuk menggerakkan emosi pembaca. Banyak komikus terkemuka yang karya-karyanya menjadi penanda pergerakan sebuah zaman.

Komik pun dapat dijadikan sarana sosialisasi agenda nasional. Seperti yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan melalui komik Memahami MEA, sebagai cara nonkonvensional untuk meningkatkan atensi masyarakat tentang Masyarakat Ekonomi Asean.

Buku cerita bergambar setebal 32 halaman tersebut dihiasi oleh ilustrasi berwarna karya komikus asli Sunda, Cucu Suhendra, yang merupakan alumnus Fakultas Senirupa & Desain Institut Teknologi Bandung (ITB).

Komikus kelahiran Jakarta tersebut sebelumnya pernah menghasilkan karya-karya inspiratif, seperti Komik Pangeran Negeri Raudah untuk Masyrakat Ekonomi Syariah (MES), Ding and Her Gokil Papa, serta menjadi ilustrator lepas untuk beberapa media dan penerbit.

Komik Memahami MEA karyanya, menyajikan cerita yang ringan dan terkait erat dengan kehidupan sehari-hari generasi muda di kota besar Indonesia. Kontennya memudahkan pembaca muda mengerti apa manfaat yang dapat mereka raup dengan keterbukaan pasar.

Kepala Humas Kemendag Ani Mulyati menjelaskan ide awal pembuatan komik tersebut adalah sebagai altenatif media sosialisasi dari pemerintah. Sebeb sosialiasi pemerintah biasanya hanya dilakukan melalui seminar dan ceramah, tuturnya.

Padahal, pada era teknologi informasi seperti saat ini, diperlukan media sosialisasi baru yang lebih sesuai dengan kriteria masyaraat, lebih kekinian, sangat visual, dan memiliki efektivitas yang cepat.

"Target dari pembuatan komik ini adalah agar [realitas dalam MEA] lebih mudah dipahami oleh para remaja dan generasi muda. Mereka yang harus lebih memahami MEA karena mereka yang nantinya akan bersaing di dunia global," lanjut Ani.

Menurutnya, dengan memahami MEA sejak dini, generasi muda di Tanah Air akan terpacu untuk lebih kompetitif, kreatif, dan inovatif. Komik dipilih sebagai sarana karena banyak digandrungi para pemuda dan mudah diakses oleh generasi produktif.

Adapun, ide awal konten dalam komik tersebut diramu dari pemahaman bahwa MEA merupakan pasar tunggal Asean yang harus dipahami Indonesia, sebagai negara di Asia Tenggara dengan kepadatan penduduk tertinggi.

Selanjutnya, komikus Cucu Suhendra menerjemahkan ide tersebut ke dalam torehan gambar, di bawah supervisi Kapus Humas Kemendag, khususnya terkait substansi dan konten dari cerita dan gambar yang disajikan.

Komik kreasi anak bangsa tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh lembaga pemerintah melalui Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas), masyarakat umum, sekolah-sekolah, Ikatan Guru Indonesia, dan melalui media dalam jaringan (daring).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper