Bisnis.com, BALIKPAPAN - Grand Tjokro Balikpapan menargetkan okupansi hotel sebesar 70% dari 148 kamar hotel yang tersedia sepanjang tahun ini.
Grand Tjokro Balikpapan merupakan Grand Tjokro Hotels Indonesia pertama yang ada di bumi Kalimatan dan menjadi cabang hotel ke-7 setelah Klaten, Yogyakarta, Jakarta, Pekanbaru, dan Bandung.
General Manager Grand Tjokro Balikpapan Yono Budiarto optimistis target okupansi sebesar 70% dari kamar yang tersedia di Grand Tjokro Balikpapan tersebut dapat tercapai dengan sejumlah strategi.
"Kami tentu akan merancang atau mencreate sesuatu yang membuat orang tertarik ke Balikpapan. Kami akan kerjasama dengan instansi terkait seperti dinas pariwisata, penerbangan, tourism guide untuk dapat menarik customer," ujarnya, Selasa (12/1/2016).
Pihaknya menilai Kota Balikpapan sebagai kota minyak dan gas memiliki potensi yang besar ke depannya.
Kehadiran Grand Tjokro Balikpapan, lanjut Yono, bukan saja sebagai peluang tetapi turut membangun citra dan image kota Balikpapan yang dianggap bersih.
"Sebagai kota bisnis, Balikpapan enggak pernah mati, selalu berkembang dan mengikuti perkembangan jaman. Kami yakin bisa sinergi di dalamnya," ucap Yono.
Direktur Operasional Grand Tjokro Hotels Indonesia Asteria T Hesty meyakini walaupun perekonomian Balikpapan melambat, namun bisnis di Kota Minyak ini akan kembali pulih.
"Kami punya optimisme sendiri mengenai Balikpapan. Kenapa kita optimis karena Balikpapan ini punya future yang sangat bagus dan hal itu juga menjadi prediksi banyak penguasaha. Kami berani menginjakkan masuk ke Balikpapan. Ada masanya up and down, kami percaya potensi di Balikpapan masih sangat besar," tuturnya.