Bisnis.com, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Mainan Indonesia (API) Eko Wibowo menilai Indonesia masih memiliki potensi untuk menggarap ekspor mainan-mainan kelas menengah. Sedangkan untuk pasar mainan murah, menurutnya Indonesia kalah kompetitif dengan Tiongkok.
“Kalau kita punya desain yang bagus dan kualitas yang bagus, maka akan masuk di marketnya. Untuk negara tertentu kita sudah banyak masuk, seperti ke Timur Tengah, beberapa negara di Afrika, Eropa dan Amerika Selatan pun masih masuk,” kata Eko kepada Bisnis, Senin (11/1/2016).
Beberapa kendala yang dihadapi Indonesia untuk dapat bersaing di pasar mainan murah menurutnya a.l. masalah infrastruktur, kemudahan mendapatkan bahan baku, ketersedianan komponen, hingga masalah tenaga kerja.
Sementara untuk pasar mainan kelas menengah menurutnya harus ada keunggulan dari desain dan keunikan produk tersebut. Tetapi tidak itu saja, produk dengan desain yang sangat unggul pun bisa sangat mudah untuk diikuti oleh Tiongkok, sehingga desain produk, inovasi, serta riset dan pengembangan harus terus dilakukan.