Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan membidik potensi ekspor produk mainan ke pasar Hong Kong yang terus mengalami pertumbuhan permintaan.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak mengatakan pasar Hong Kong diharapkan dapat menjadi penggenjot kinerja ekspor mainan Indoonesia sekaligus menjadi penghubung bagi kawasan Asia Pasifik sebagai pasar produk mainan terbesar di dunia.
Berdasarkan data Kemendag, tren ekspor mainan Indonesia ke Hong Kong meningkat sebesar 11,91% dalam lima tahun terakhir. Adapun nilai ekspor produk manufaktur tersebut ke Hong Kong pada periode Januari – Oktober 2015 mencapai US$10,79 juta.
“Peluang pasar mainan yang tengah berkembang ini cukup besar untuk menggenjot ekspor nonmigas,” kata Nus, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (11/1/2016).
Saat ini Hong Kong menjadi importir ke-9 untuk produk mainan Indonesia dengan didominasi produk sepeda roda tiga, skuter, mobil-mobilan dengan pedal, dan mainan beroda lainnya. Sementara lima negara tujuan ekspor terbesar produk mainan Indonesia pada periode Januari – Oktober yaitu Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Jepang, dan Jerman.
Selain masuk ke dalam sepuluh besar negara tujuan ekspor produk mainan, posisi Hong Kong yang strategis juga diharapkan dapat menjadi penghubung bagi kawasan Asia Pasifik. Nus menilai Hong Kong merupakan salah satu pusat logistic penting di Asia. Oleh sebab itu, peran sebagai hub tersebut diharapkan mampu meningkatkan permintaan produk mainan Indonesia ke dunia.
Euromonitor memprediksi bahwa pasar mainan global akan meningkat antara 3% - 6% hingga dua tahun mendatang. Adapun, menurut Nus peluang pasar mainan saat ini tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga potensial untuk pasar orang dewasa.