Bisnis.com, BANDUNG—Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun PT Len Industri (Persero) telah diresmikan Presiden Joko Widodo dan siap memasok listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kupang.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pertama dan terbesar di Indonesia dengan daya mencapai 5 megawatt (MW) dan berkonsep Independent Power Producer (IPP) ini berlokasi di Desa Oelpuah, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur.
“Proyek pembangunan IPP PLTS ini menerapkan konsep investasi mandiri oleh Len dengan kandungan lokal lebih dari 69%, dengan total sebanyak 22.008 buah PV Modul Len,” kata Direktur utama PT Len Industri Abraham Mose, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (27/12/2015).
Dia menyampaikan IPP PLTS Kupang signifikan untuk menghemat biaya pokok penyediaan (BPP) listrik di daerah tersebut, dibandingkan dengan menggunakan pembangkit bermesin diesel (PLTD) yang berbahan bakar minyak (BBM).
PLTS mampu menghasilkan energi harian rata-rata sebesar 25 MWh. Jika dihitung dalam kurun waktu sebulan, maka energi yang dihasilkan sebesar 750 MWh, dibandingkan dengan konsumsi BBM unit PLTD yang rata-ratanya mencapai 0,3 liter/kWh.
Dalam dua minggu ini telah dilakukan uji coba IPP PLTS Oelpuah, dan berhasil memasok listrik yang sebesar 4MWp. Di musim hujan seperti sekarang ini, PLTS ini tetap mampu menyalurkan listrik sebesar 27% dari kapasitas normal.
PLTS Kupang ini mulai dibangun pada Januari 2015 di mana secara kontrak seharusnya selesai pada Juni 2016. Dengan demikian, pembangunan ini selesai enam bulan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.
Terkait keberlanjutan proyek pembangunan PLTS Kupang yang didanai dari kredit investasi Bank Mandiri sebesar US$7,5 juta itu, PT Len akan memberikan pelatihan kepada tenaga lokal terkait perawatan produk dan sistem PLT.
Selain itu perseroan menjamin kemudahan dalam pengadaan spare part, garansi panel surya selama 25 tahun dan melengkapinya dengan sistem monitoring secara online.
Diharapkan PLTS Kupang dapat menjadi milestone bagi pembangunan energi baru dan terbarukan yang merupakan komitmen pemerintah.
“Dalam sebulan PLTS dapat menghemat BBM sebesar 225.000 liter atau dengan harga solar industri saat ini Rp8.500/liter, nilai penghematan per bulannya mencapai Rp1,9 miliar,” ungkapnya.
Abraham menyatakan perseroannya akan terus eksis mengembangkan konsep energi terbarukan melalui PLTS untuk memperkecil ketergantungan pada energi fosil dan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin material yang tersedia di Indonesia.