Bisnis.com, JAKARTA —Dirut PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) R.J. Lino menyatakan rasa terharunya atas dukungan yang diberikan SP Pelindo II terhadap melalui aksi damai di kantor perusahaan, Selasa (22/12/2015).
Pernyataan terharu itu disampaikan Lino dalam pesan singkatnya
Serikat Pekerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan perwakilan pekerja dari 16 anak perusahaan di bawahnya menyuarakan dukungan penuh terhadap Lino yang ditetapkan sebagai sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus pengadaan Quay Crane.
Nofal Hayin, Ketua Umum DPP SPPI II, mengungkapkan keributan politik hingga penetapan status tersangka terhadap Dirut Pelindo RJ Lino, terlihat dibuat-buat juga terkesan dipaksakan sehingga menjadi fakta ironis di tengah visi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk bekerja keras mewujudkan Tol Laut.
“Pelabuhan adalah pintu gerbang sebuah negara. Ketika Pelindo II sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang terbesar di Indonesia diganggu kepentingan pihak-pihak tertentu, sudah sepatutnya kami para pekerja Pelindo menyatakan sikap dukungan terhadap Dirut Pelindo II RJ Lino. Kami minta RJL tetap tabah dan konsisten memperjuangkan mimpi Pelindo sebagai pintu gerbang utama Indonesia,” ujar Nofal Hayin, Selasa.
Dia menilai pemberitaan-pemberitaan selama ini tidak berimbang dan terlalu menyudutkan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sehingga sudah menimbulkan ketidaknyamanan bagi pekerja dalam melaksanakan tugas.
“Karena itu kami berharap dukungan semua pihak, termasuk media, baik cetak, online, maupun elektronik yang memberitakan tentang perusahaan kami saat ini, kiranya dapat menyampaikan pemberitaan yang seimbang,” ujarnya.
Nofal mengungkapkan SP Pelindo II berkomitmen bersama manajemen untuk menjaga suasana kerja yang kondusif. SP Pelindo II mengharapkan dukungan seluruh elemen bangsa untuk merasa memiliki dan bersama-sama memajukan pelabuhan untuk kemajuan Indonesia karena PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) merupakan perusahaan yang sahamnya 100 % milik Negara dan pintu gerbang utama perekonomian Indonesia.