Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, CIREBON - Investasi di bidang hulu minyak dan gas secara nasional ditargetkan hanya mencapai US$17,21 miliar. Angka ini turun 15% atau sebesar US$2,99 miliar dari target tahun lalu US$20,2 miliar.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyepakati (work plan and budget/WP&B) para KKKS sebesar US$17,21 miliar. 

Pemangkasan target investasi tersebut dilatarbelakangi oleh pelemahan harga minyak dunia yang berimbas pada ditundanya sejumlah kegiatan produksi kontraktor kontrak kerjasama (KKKS).

Kepala Hubungan Masyakarat SKK Migas Elan Biantoro berdasarkan data dari Organization of Petroleum Exporting Coutries memprediksi harga minyak akan terus jatuh ke level US$ 30 per barel pada tahun depan sehingga penurunan investasi dilakukan.

Dari angka total investasi tersebut nantinya sebesar US$15,95 miliar digunakan untuk eksploitasi dan sisanya US$1,26 miliar diperuntukkan bagi eksplorasi. Menurut Elan, pada awalnya KKKS mengusulkan angka US$17,92 miliar untuk kegiatan eksploitasi dan US$1,34 miliar untuk eksplorasi.

"Tetapi yang kami setujui hanya US$15,95 miliar untuk eksploitasi dan US$1,34 miliar untuk eksploitasi," tutur Elan dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2015 oleh SKK Migas di Cirebon, Sabtu (19/12/2015) malam.

Adapun pemangkasan investasi ini, lanjut Elan akan berdampak pada penurunan kegiatan pemboran sumur migas yang cukup signifikan. "Jumlah development well (sumur pengembangan) yang dibor pertahun biasanya 1.000 sumur," tutur Elan. Namun, untuk tahun depan, hanya akan dibor 476 sumur pengembangan.

Meskipun kegiatan pemboran turun drastis, untuk menjaga produksi minyak pihaknya akan menambah kegiatan perbaikan (work over) dan pemeliharaan sumur. "Sehingga decline rate tidak terlalu besar," ujarnya.

Dari angka US$15,95 miliar, jumlah sumur work over ditarget sebanyak 1.196 dari usulan KKKS yang sebesar 1.146. Sementara itu, untuk kegiatan sumur ditarget 35.686. Adapun untuk kegiatan survei seismik 3D turun menjadi 3.148 kilometer persegi pada tahun depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper