Bisnis.com, CIREBON - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. membidik angka kredit minimal sebesar Rp6,72 triliun untuk disalurkan ke proyek minyak dan gas bumi pada 2016.
Angka tersebut merupakan realisasi kredit BRI pada proyek migas pada tahun ini. Senior Vice President of BRI Oil, Gas, and Energy Desk, Amam Sukriyanto menuturkan akan pihaknya mempertahankan angka kredit untuk proyek migas di angka Rp6,72 triliun pada tahun depan.
"Misi saya pertumbuhan bisa sama atau minimal lebih baik dari tahun ini," ujarnya dalam acara Media Gathering SKK Migas di Cirebon, Sabtu (19/12/2015).
Namun, Amam belum dapat menyebutkan angka pasti yang dipatok untuk tahun depan. Dengan akan tersebut maka pertumbuhan kredit melonjak 23,9% dari tahun 2014 dengan penyaluran ke bisnis migas sebesar Rp5,42 triliun.
Amam mengatakan sejak masuk ke pendanaan proyek migas pada 2010, kredit untuk sektor ini terus meningkat. Pada 2010 pencapaian BRI dalam menyalurkan kredit ke bidang migas sebesar Rp2,1 triliun.
"Tahun ini kredit untuk proyek energi mencapai Rp11,2 triliun, termasuk di dalamnya kredit migas 60%," katanya.
Kredit sebesar 60% tersebut, lanjut Amam bakal dikucurkan untuk perusahaan jasa penunjang migas, seperti fasilitas pengeboran dan perawatan sumur.
Sementara itu, Amam menuturkan belum dapat menaikkan presentase kredit untuk migas dibandingkan kredit energi keseluruhan. Dia mengaku akan menaikkan bisnis ini setelah bisnis migas kembali normal. Pasalnya, harga minyak mentah diprediksi masih bakal rendah pada tahun depan.