Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Menpar Kejar Target Kunjungan Wisman 10 Juta Orang

Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) didampingi Wali Kota Malang Eddy Rumpoko (tengah) dan pemilik Jatim Park Grup Paul Sastro (kanan) meresmikan pembukaan Museum Angkut dan Topeng di Batu, Jumat (11/12/2015). Menpar optimistis target kunjungan wisman ke Indonesia tahun  ini bisa tembus 10 juta sesuai dengan target yang ditetapkan./Bisnis-Choirul Anam
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) didampingi Wali Kota Malang Eddy Rumpoko (tengah) dan pemilik Jatim Park Grup Paul Sastro (kanan) meresmikan pembukaan Museum Angkut dan Topeng di Batu, Jumat (11/12/2015). Menpar optimistis target kunjungan wisman ke Indonesia tahun ini bisa tembus 10 juta sesuai dengan target yang ditetapkan./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, BATU—Kementerian Pariwisata optimistis target kunjungan  wisatawan mancanegara bisa mencapai target sebanyak 10 juta orang sampai akhir tahun karena sudah relatif tergarapnya atraksi, akses, dan amenity pariwisata untuk pengembangan destinasi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sampai dengan Oktober 2015 kunjungan pariwata mencapai 8 juta wisman sehingga untuk mencapai 10 juta sampai akhir tahun tidak sulit.

“Selama dua bulan optimislah tercapai angka kunjungan wisman 10 juta,” katanya pada peremian Museum Angkut dan Museum Topeng di Batu, Jawa Timur, Jumat (11/12/2015).

Dalam pengembangan atraksi, tidak terlalu sulit karena potensinya sudah besar. Seperti Batu, DNA masyarakat sudah sangat kuat untuk mendukung industri parwisata.

Yang menjadi masalah, pada akses ke objek wisata. Kunjungan wisman ke objek wisata di Indonesia terutama lewat angkutan udara.

Dengan demikian, keandalan bandara menjadi syarat utama. Karena itulah, sejak diangkat menjadi Menteri Pariwisata bersama dengan Menhub Ignasius Jonan memperbaiki infrastruktur bandara dengan meningkatkan landasan pacu.

Ada 20 bandara yang ditingkatkan landasan pacu untuk memberikan kemudahan bagi pesawat landing dan take off agar lebih wisman yang datang.

“Nah untuk Bandara di Malang, saya tidak pernah mendapatkan usulan untuk peningkatan landasan pacu. Padahal syarat turunnya bantuan, harus di bawah agar tidak ada protes-protes dari masyarakat,” ujarnya.

Yang juga digarap, akes jalan berupa tol. Menuju kawasan wisata Mandeh, Sumatera Barat, tengah digabung tol sepanjang 50 km, yakni tol Padang-Mandeh.

Dari sisi amenity atau fasilitas akan datang dengan sindiri jika atraksi dan akses pariwisata sudah baik. Hotel akan banyak dibangun jika objek wisatanya menarik dan akses jalannya bagus.

Terkait upaya pengembangan industri pariwisata, menurut dia, ada tiga hal yang harus dilakukan, yakni pemasaran, pengembangan destinasi, dan pengembangan SDM.

Terkait dengan pemasaran, Kemenpar terus berupaya mengembankan brand wisata Indonesia, Wonderful Indonesia, sehingga dikenal didunia. Sebelumnya brand tersebut tidak dikenal di kalangan pelaku industri pariwata di dunia dengan menduduki posisi 141.

Namun pada 2015, pariwisata Indonesia sudah dikenal di Indonesia di dunia dengan naik 100 peringkat menjadi peringkat 47. Thailand yang terkenal industri pariwisata dengan slogan Amazing Thailand hanya menduduki peringkat 83, dan Malaysia dengan Truly Asia di 96.

Bahkan destinasi halal, Indonesia meraih terbaik di dunia, padahal Malaysia sebelumnya dikenal sebagai legenda dunia halal.

Di media-media internasional, materi promosi Wonderful Indonesia sudah tampil dan eksis, yakni di CNN International, BBC World, Sport Channels, National Geographic Australia, FX-Australia, Channel News Asia, FOX Channels, CCTV China, CNBC International, Channel 5 Channel 8 Channel U Singapore, MBN, MBC, TV3, Astro TV, TBS, TV Asahi Ch. 1, Channel 7, Channel 9, Aljazeera, DIVA (Asia TV Channel), Discovery Channel, Travel Living Channel/AFC.

“Kami juga akan mengembangkan SDM pariwisata dengan standar ASEAN dengan pemberian sertifikasi. Untuk Batu, saya bisa menyertifikasi 100 tenaga pariwisata,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper