Bisnis.com, KUPANG— Sotis Hotel hari ini resmi beroperasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur dengan membidik pasar leasure yang tengah tumbuh di provinsi wilayah timur Indonesia tersebut.
Dengan konsep unik luxury lifestyle, hotel berbintang empat yang diawali dengan pembangunan restoran dan hiburan “Beer and Barrel” dua tahun lalu itu memiliki kapasitas 87 kamar termasuk Panthouse dan Ballroom.
Direktur Dwimukti Group, induk perushaan Sotis Hotel Kupang, Cindy Angelina mengatakan kehadirannya di Kupang adalah karena pasar industri perhotelan terus tumbuh di samping posisi kota itu sebagai tempat tempat transit ke destinasi wisata lainnya. Selain itu, ujarnya, Kupang juga merupakan kota paling modern di NTT.
Dengan demikian, dia berharap dalam waktu dekat akan bisa mencapai break even point dengan menawarkan pelayanan berkelas yang dipastikan berbeda dari hotel-hotel yang sudah ada.
“Kami hadir di sini karena Kupang tidak saja sebagai kota yang modern di NTT dengan pasar leasure, tapi juga kota transit ke tempat wsiata lainya seperti Labuan Bajo dan Pulau Sumba, ujarnya menjelang acara seremonial yang digelar pada sore hari, Minggu (6/12/2015).
Sejumlah tamu tampak hadir dalam acara peresmian itu termasuk Menseskab Pramono Anung dan politisi PDIP Herman Hery serta para pejabat setempat.
Terkait nilai investasi, lebih jauh Cindy mengatakan pihaknya menanamkan modal hingga Rp100 miliar untuk hotel yang dibangun tidak lebih dari 10 bulan itu. Sedangkan pada tahap berikutnya Sotis juga akan segera beroperasi di Labuhan Bajo, Bali dan Jakarta.
Khusus untuk Jakarta Sotis merupakan hotel kedua di Ibu Kota negara tersebut setelah sebelumnya hadir di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Direktur Operasional Sotis Hotel Kupang Dina Handayani mengatakan kehadiran Sotis Hotel, menurutnya, selain akan mengubah wajah Kota Kupang menjadi lebih modern, juga diharapkan memberi angin segar dan kenyamanan bagi para tamu, terutama investor yang datang dan tinggal lebih lama di Kota Kupang.
Menurutnya, potensi pariwisata di NTT sebenarnya tidak kalah dari Bali dan Lombok sehingga kehadiran hotel itu juga ditujukan untuk mengangkat sektor pariwisata di NTT. Selain itu, ujarnya, kehadiran hotel itu juga akan menjadi sarana untuk mendidik putra daerah di sektor industri pariwisata.
Tidak heran kalau 90% karyawan hotel tersebut merupakan putra daerah yang ternyata tidak kalah potensinya dari tenaga perhotelan dari daerah lain, ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
