Bisnis.com, TANGERANG—Walaupun punya nama yang sama, target pasar antara apartemen strata atau kondominium Branz Simatupang dan BSD City berbeda.
Proyek kondominium dua menara di T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, banyak membidik ekspatriat. Di BSD City Tangerang, Banten, lebih mengincar warga negara Indonesia.
Direktur Tokyu Land Indonesia Tai Horikawa menyatakan pihaknya mengincar kelas masyarakat kelas atas alias orang kaya untuk proyek di BSD. Hal Ini sejalan dengan harga jual per unit yang tidak murah, antara Rp1,2 miliar – Rp2,4 miliar tergantung tipe yang dipilih.
“Kami tetap fokus kepada individu atau korporasi Indonesia. Kalau untuk warga negara asing kan sekarang peraturannya mereka belum bisa beli secara langsung,” katanya kepada Bisnis.com,di Tangerang,Kamis (26/11/2015).
Proyek di BSD City lebih besar dibandingkan dengan yang di Simatupang. Kondominium di Jakarta Selatan hanya terdiri dari dua tower di area seluas 1,5 hektare. Investasinya sekitar US$100 juta atau sekitar Rp1,36 triliun (kurs Rp13.623).
Sementara itu, di Tangerang ada delapan menara tetapi pada tahap awal yang dibangun tiga tower dulu. Investasi untuk tiga menara ini sekitar US$100 juta, sedangkan secara total butuh US$300 untuk delapan menara di area seluas 5,3 hektare.
Sejauh ini Tokyu Land Indonesia memastikan akan menjual seluruh unit kondominium Branz di BSD City Tangerang. Horikawa mengatakan tidak ada unit dari pengembangan tahap awal yang akan disimpan untuk disewakan.
“Kami masih melihat respons pasar, tetapi yang tahap pertama ini seluruhnya akan kami jual,” ucapnya.
Pengembangan tahap pertama Branz mencakup tiga tower yang mencakup 1.256 unit kondominium. Proyek ini sekarang sedang memasuki fase konstruksi dan ditargetkan rampung apda 2018.
Bangunan kondominium Branz BSD City terdiri dari 31 lantai. Tipe yang tersedia, yakni studio satu kamar tidur (55 m2) 756 unit, dua kamar tidur (80 m2) 400 unit, dan tiga kamar tidur (110 m2) 100 unit.