Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Sapi Beroperasi, Jokowi Optimistis Tekan Harga Daging

Presiden Joko Widodo optimistis harga daging sapi di Jakarta dan sekitar Jawa dapat ditekan menjadi Rp70.000-80.000/Kg seiring operasional kapal ternak yang mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo optimistis harga daging sapi di Jakarta dan sekitar Jawa dapat ditekan menjadi Rp70.000-80.000/Kg seiring operasional kapal ternak yang mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur.

Presiden Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur darat dan laut akan terus didorong realisasinya. Dengan begitu, biaya logistik dan transportasi lebih efisien dan lebih murah.

Salah satu implementasi konsep tol laut, lanjutnya, adalah pemesanan lima unit kapal pengangkut ternak. Dari lima kapal yang dipesan dari perusahaan galangan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, satu unit sudah diresmikan pada 10 November 2015.

"Baru jadi satu, kita coba dulu. Mungkin 2-3 bulan lagi jadi lagi. Kapitasnya 500 sapi sekali angkut," ujar Jokowi di JCC, Kamis (26/11).

Menurutnya, operasional kapal yang melayani trayek Kupang-Bima-Tanjung Perak-Tanjung Emas-Bima-Kupang ini dapat menekan ongkos angkut sapi dari NTT ke Pulau Jawa. Pasalnya, selama ini biaya angkut sapi dari NTT ke Jakarta mencapai Rp2 juta/ekor.

"Setelah ada kapal ini biayanya hanya Rp300.000/ekor. Bisa dibayangkan ada efisiensi hampir 80%, langsung jatuh ongkos transportasinya," lanjut Jokowi.

Dengan anjloknya ongkos transportasi, presiden optimistis harga daging sapi di Jawa dapat ditekan di kisaran Rp70.000-80.000/Kg dari sebelumnya Rp130.000-120.000/Kg.

Sebanyak 500 ekor sapi kiriman perdana dari NTT diperkirakan tiba di Jawa pada 10 Desember 2015. Setelah itu, sapi-sapi akan langsung disembelih dan disebar untuk memasok pasar tradisional di sekitar Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

"Kita hitung harganya itu jatuhnya kira-kira costnya mungkin sekitar Rp60.000an, berarti dijual di pasar bisa Rp70.000-80.000. Atau mungkin kalau mau lebih efisien bisa saja dijual di bawah Rp70.000," tuturnya.

Dengan efisiensi tersebut, presiden mempertanyakan permainan harga daging sapi yang bergulir di pasar domestik. Pasalnya, harga baru bisa turun apabila pemerintah "menggeretak" peternak dan pedagang.

"Kenapa sebelum-sebelumnya menjual daging sampai Rp130.000-120.000, digeretak turun jadi Rp110.000, geretak lagi jadi Rp100.000. Masa harga pakai digeretak-geretak turunnya. Kita akan benahi infrastruktur kita. Kalau sudah tersabung ke Papua, Sulawesi, harga akan sama, konektivitas sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi," imbuhnya.

Jokowi menambahkan Indonesia perlu berkaca dari keberhasilan Australia menjadi eksportir ternak, terutama sapi ke Tanah Air. Pasalnya, negeri Kanguru ini telah lebih dulu memiliki armada kapal ternak dengan kapasitas besar.

"Saya hanya lihat waktu ke Tanjung Priok, ada kapal dari Australia masuk ke Tanjung Priok. Kapalnya bagus, setelah tengok-tengok isinya kok sapi semuanya. Tetapi mereka punya kapasitas 5.000-6.000 ekor sapi, kita punya kecil 500 ekor," pungkas Kepala Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper