Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta Kabupaten Brebes untuk membangun kawasan industri di lahan pertanian nonproduktif, terutama untuk menekan tingkat kemiskinan yang masuk ke dalam blok merah.
Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko mengatakan angka kemiskinan di Brebes masih tinggi, yakni sekitar 20,28%. Angka itu di atas persentase Jateng dan nasional.
“Yang lahannya tidak subur untuk pertanian mungkin bisa diproyeksikan untuk kawasan industri,” tutur Heru, seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng, Rabu (25/11/2015).
Heru menambahkan Brebes terletak di lokasi yang sangat strategis dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Meski demikian, dia mengingatkan agar pembangunan kawasan industri tak melanggar peraturan terkait Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW).
Dia melanjutkan prospek industri di Jateng sangat besar mengingat ada banyak investor tekstil yang ingin masuk ke Jateng. Namun, diakui Heru, Jateng belum mampu menyediakan lahan secara maksimal.
Beberapa wilayah yang sudah menyiapkan lahan a.l. Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, dan Kendal seluas 7.500 hektar.
Kendati menggenjot industri, Heru juga menekankan pada pengembangan dan pendampingan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terlebih, sektor ini lebih mudah diakses oleh tenaga kerja dengan tingkat pendidikan dan ketrampilan terbatas.
Menanggapi hal itu Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan walau masih tinggi, angka kemiskinan di Brebes menurun dari 22% menjadi 20,28% tahun ini.
Dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) hingga 2017 pihaknya menargetkan angka kemiskinan turun ke kisaran 15%.