Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Pekeran Umum dan Pekerjaan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengungkapkan potensi air di Indonesia mencapai 5,9 triliun meter kubik setiap tahunnya.
Namun, dari jumlah tersebut baru sekitar 15,7 miliar meter kubik yang dikelola melalui bendungan atau hanya sekitar 11% dari jumlah irigasi nusantara.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Basuki saat di forum High Level Panel Debate on Water and Disasters - New Development Frame Work on Disaster Risk Reduction di Kantor Pusat PBB, seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (23/11/2015).
Menurutnya, kondisi tersebut menyebabkan Indonesia sangat rentan terhadap bencana banjir dan kekeringan. Hal lain yang juga memperburuk keadaan adalah sekitar 57,5% penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa.
Untuk memperbaiki hal ini, ujarnya, hal hal yang dilakukan di Indonesia adalah membangun bendungan-bendungan besar dan kecil serta merevitalisasi danau, situ dan tampungan air lainnya, meningkatkan kapasitas sungai sungai untuk mengalirkan debit-debit besar.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Indonesia mencanangkan pembangunan 65 waduk dalam kurun 2015-2019. Selain itu, Indonesia juga mengembangkan energi yang berbasis air. Di tingkat regional, pihaknya pun mendorong kerja sama pengelolaan SDA, dengan pembentukan Asia Water Council.
"Energi dari air sangat menguntungkan bagi kita. Lebih ramah lingkungan dan teknologinya lebih murah," ujar Menteri Basuki.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PUPR melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Pemerintah Belanda dan Presiden KOICA sebagai representative dari Pemerintah Korea.
Dalam pertemuan tiga pihak ini dibahas percepatan pelaksanaan kegiatan pemulihan kondisi lingkungan hidup dan keaamanan Ibu Kota RI Jakarta dari bencana terkait air.