Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASOKAN AIR MINUM: 2016, Pemerintah akan Bangun 1,7 Juta Sambungan Rumah

Pemerintah menargetkan pembangunan sistem penyediaan air minum untuk 1,7 juta sambungan rumah baru di tahun 2016
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menargetkan pembangunan sistem penyediaan air minum untuk 1,7 juta sambungan rumah baru di tahun 2016.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, target tersebut terdiri atas pembangunan SPAM Regional 167.300 sambungan rumah (SR), SPAM Perkotaan 286.750 SR, SPAM Perdesaan 1.082.720 SR, dan SPAM Kawasan Khusus 178.780 SR.

Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochammad Natsir mengatakan, target tersebut sesuai dengan RPJMN 2015-2019.

Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menargetkan seluruh masyarakat sudah dapat mengakses air minum, minimal melalui jaringan non-perpipaan yang terlindungi. Hingga akhir 2014, baru sekitar 70,05% masyarakat yang memperoleh akses aman air minum.

“Kita targetkan 60% akses air minum melalui jaringan perpipaan dan 40% melalui non-perpipaan terlindungi,” katanya, Jumat (20/11/2015).

Upaya pembangunan SPAM baru merupakan bagian dari target 60% akses jaringan perpipaan. Hingga saat ini, akses melalui jaringan perpipaan masih kurang dari 30%.

Menurut Natsir, pada prinsipnya pemerintah ingin 100% akses air minum dapat melalui jaringan perpipaan. Akan tetapi, dalam lima tahun ke depan target tersebut masih sulit direalisasikan, terutama karena keterbatasan anggaran.

Untuk mencapai target 100% akses air minum aman, dengan 60% jaringan perpipaan dan 40% non-perpipaan terlindungi, dibutuhkan investasi sebesar Rp253 triliun. Padahal, kemampuan pendanaan pemerintah melalui APBN hanya mampu mencukupi 28% dari total kebutuhan.

Untuk itu, pemerintah berupaya untuk mendorong dan mengefektifkan sumber dana non-APBN demi mencapai target tersebut.

“Bisa melalui KPS, dana hibah, atau dari sumber lain misalnya dari Perum Jasa Tirta, atau APBD provinsi dan kabupaten atau kota,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper