Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi berpendapat praktisi kehumasan merupakan kader terdepan dalam menjalani kehidupan bernegara di tengah era globalisasi.
Dia mengatakan saat ini pemerintah menyusun program pembangunan berdasarkan tiga asumsi. Pertama, menurunnnya kewibawaan negara dan pemerintah. Kedua, merapuhnya sendi-sendi ekonomi nasional karena masih kuatnya oligarki. Ketiga, memudarnya solidaritas nasional, konflik agama dan persoalan sepele sekalipun mampu memecah masyarakat.
“Berdasarkan tiga asumsi tersebut pemerintah menyusun melalui revitalisasi nilai-nilai dan ideologi pembangunan. Selain itu juga memperkuat kedaulatan negara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2015).
Untuk mencapai hal-hal itu, lanjutnya, dibutuhkan peran strategis humas guna membangkitkan optimisme dan rasa percaya diri yang disampaikan dengan baik. Negara ingin selalu hadir di tengah rakyatnya dengan rasa percaya yang besar untuk menjadikan indonesia yang damai, bersatu, bermanfaat.
“Jadi disini pentingnya stakeholder pemerintah dalam membangun atau meluruskan informasi dari pemerintah kepada publik,” ucap Yuddy.
Lebih lanjut dia menuturkan, peran humas sebaiknya tidak lagi menggunakan strategi sederhana dan konvensional, akan tetapi harus menggunakan cara modern. Pasalnya, saat ini penggunaan media sosial seperti Twitter dan Facebook kian masif.
"Humas bukan hanya sekadar membangun kata-kata atau retorika, namun perlu mendalami pengetahuan dan akar persoalannya untuk menyelesaikan persoalan. Kita perlu mensinergikan berbagai kegiatan pemerintah,” jelasnya.