Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masinton Pertanyakan Alasan RJ Lino Jual JICT pada Perusahaan Hongkong

Masinton Pasaribu mempertanyakan alasan Dirut PT Pelindo II RJ Lino menjual kontrak perpanjangan konsesi Jakarta International Container Terminal (JICT) pada Hutchison Port Holding asal Hongkong.nnn
Aktivitas bongkar muat petikemas di terminal petikemas Jakarta International Cointainer Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/3/2015)./Antara-Wahyu Putro A
Aktivitas bongkar muat petikemas di terminal petikemas Jakarta International Cointainer Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/3/2015)./Antara-Wahyu Putro A

Kabar24.com, JAKARTA -- Masinton Pasaribu mempertanyakan alasan Dirut PT Pelindo II RJ Lino menjual kontrak perpanjangan konsesi Jakarta International Container Terminal (JICT) pada Hutchison Port Holding asal Hongkong.

Menurut Masinton, banyak perusahaan lokal yang bisa mengelola peti kemas di pelabuhan Indonesia. Selain itu, keuntungan pengelolaan peti kemas senilai Rp40 triliun bisa dinikmati Indonesia jika dikelola sendiri.

"Keuntungan Rp40 triliun itu buat bangsa kita selama 20 tahun. Kalau diserahkan pada asing, ya keuntungannya kecil," ujar Masinton di Gedung KPK, Rabu (18/11/2015).

"Kalau RJ Lino mengaku hebat, bukan kita menyerahkan pada asing harusnya ditunjukkan dikembalikan pengelolaan peti kemas pada bangsa kita sendiri," tambah Masinton.

Masinton menjabarkan, perpanjangan kontrak yang dilakukan Pelindo seharusnya memperoleh izin konsesi dari regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

Menteri Rini selaku menteri BUMN dianggapnya menyetujui perpanjangan kotrak tanpa memperhatikan undang-undang.

JICT diwacanakan dijual sejak 27 Juli 2012 kepada Hutchison. Harga yang diberikan RJ Lino kepada Hutchison senilai US$215 juta. Hal tersebut menyebabkan potensi hilangnya pendapatan senilai sekitar Rp35 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper