Bisnis.com, SAMARINDA— Rencana pembangunan Trans Studio di Samarinda makin kabur setelah sejumlah pihak mempermasalahkan pemilihan lokasi wahana permainan milik Chaerul Tangjung tersebut.
Sebelumnya, lokasi Trans Studio telah ditetapkan di Jalan Bhayangkara yang merupakan bekas Hotel Lamin Indah. Lahan seluas 4 hektar tersebut dimiliki oleh pemerintah provinsi Kalimantan Timur yang akan dihitung sebagai setoran modal di perusahaan patungan.
Hasil penelitian dari Pusat kajian Pengembangan Wilayah (PKPW) Universitas Mulawarman menunjukkan pembangunan Trans Studio di kawasan tersebut akan berpotensi buruk terhadap lingkungan. Selain akan mengakibatkan banjir di wilayah hilirnya, pembangunan Trans Studio juga diprediksi membuat tingkat kemacetan lalu lintas semakin tinggi.
“Karena berbagai risiko tersebut kami menyarankan Trans Studio tidak dibangun di Jalan Bhayangkara tetapi dipindahkan ke wilayah lain,” katanya belum lama ini.
Mulyadi menjelaskan arus kepadatan lalu lintas pada akhir pekan bisa mencapai hingga 2.500 kendaraan. Hal ini menunjukkan daerah tersebut memang memiliki potensi kemacetan yang cukup besar. Dia memberikan opsi untuk memindahkan lokasi Trans Studio di beberapa kawasan lain seperti Palaran, Samarinda Utara atau di Tenggarong Seberang.