Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan pengembang PT PP Properti Tbk melakukan kerjasama dengan Hyundai senilai Rp3 triliun dalam proyek Grand Kamala Lagoon atau GKL di Bekasi, Jawa Barat.
General Manager Marketing Corporate PT PP Properti Tbk Tjakra D. Puteh mengungkapkan dengan dana sekitar Rp3 triliun, perusahaan asal Korea Selatan itu membeli dua tower di GKL dengan kapasitas sekitar 3.000 unit.
“Skema kerjasamanya joint venture. Kami memilih Korea karena sikapnya yang lebih fleksibel,” tuturnya di sela acara Property Expo 2015 di Jakarta, Sabtu (14/11/2015).
Menurut Puteh, permintaan residensial untuk ekspatriat di Bekasi cukup tinggi, karena untuk mendapatkan fasilitas yang mumpuni, mereka harus mencari hunian di Cibubur. Sedangkan pekerja asing, terutama di Cikarang dan Cibitung jumlahnya selalu bertambah.
Mengenai kepemilikan properti oleh warga negara asing atau WNA, selama ada permintaan pasar maka proses transaksi akan berjalan. Pelaku usaha tentunya tetap harus berpegang dengan peraturan yang ada, walaupun masih cukup membatasi.
Adanya Masyarakat Ekonomi Asean yang berlaku tahun depan juga berpotensi mendatangkan pasar properti dari kalangan WNA dengan jumlah lebih banyak. Segmen ini menjadi peluang bagi pengembang ke depannya.
Selain dengan Hyundai, PPRO juga melakukan kerjasama dengan skema joint venture dengan perusahaan lainnya seperti Pertamina, Jababeka, dan Sentul City. Di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, perseroan akan mengembangkan 5 tower hunian berkapasitas 3.500 unit.