Bisnis.com, JAKARTA - Dengan ditutupnya kawasan wisata Menara Eiffel, Louvre, dan banyak pertokoan lainnya akibat bom Paris sejak akhir pekan lalu, pemulihan ekonomi Prancis yang ditopang industri pariwisata akan tersendat.
Aksi bom bunuh diri itu akan berimplikasi pada kegiatan bisnis di negara tersebut. Padahal, akhir pekan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu wisatawan untuk menikmati destinasi wisata yang tersebar di seluruh negara tersebut.
Prancis tidak akan dapat lagi menikmati pendapatan dari sektor wisata yang mencapai US$45,3 juta sebagaimana diraihnya pada 2013.
Sebuah pameran foto terbesar terpaksa ditutup, pengunjung kecewa. Rencana konser grup musik U2 dan Foo Fighters dibatalkan akibat ancaman keamanan.
Marais, sebuah kota tua yang banyak dihuni kaum Yahudi dan menjadi salah satu ikon wisata sepi. Meski cuaca sangat mendukung bagi wisatawan untuk berkunjung, akan tetapi kawasan yang memiliki jalan sempit dan eksotik itu tetap sepi.
Pengunjung sepi di pertokoan dan yang tampak hanya aparat keamanan dengan seragam militer. Sedangkam The Hotel Turenne, sebuah penginapan terkemuka di kawasan itu mencatat 50% pembatalan pesanana.
Selagi ada aksi teroris maka hal itu akan berpengaruh pada pariwisata dan kegiatan bisnis, ujar resepsionis hotel tersebut yang bernama Malika Naak sebagimana dikutip Bloomberg, Senin (16/11/2015).