Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku industri di Indonesia membutuhkan dukungan permodalan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan produksi serta memperkuat daya saing. Untuk itu, bunga pinjaman perbankan seharusnya lebih kompetitif.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi industriawan lokal, pemangkasan bunga pinjaman perbankan menjadi keniscayaan.
Dalam keterangan pers yang diterima, dia mengungkapkan besaran bunga dari bank di Indonesia masih lebih tinggi dibanding negara lain, termasuk di kawasan Asean.
"Pada saat kita harus bersaing secara terbuka dan prospek industri serta investasi berhasil dijaga, bunga bank belum mendukung pengembangan industri. Bank-bank kita masih belum ramah dengan rekan-rekan industri," tutur Saleh dalam keterangan pers, Jumat (13/11).
Selain menyoal pinjaman lembanga keuangan, Menperin juga menyebutkan faktor pemacu pertumbuhan industri. Yaitu ketersediaan energi dengan harga yang kompetitif, ketersediaan infrastruktur baik jalan, pelabuhan, dan listrik serta biaya logistik yang juga bersaing.
Khusus untuk IKM, Pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi III yang memperluas pemberian kredit modal kerja. Bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) diturunkan dari 22 % pertahun menjadi 12 % pertahun dan pada tahun depan menyusut menjadi 9 %.